Pernahkah Anda memperhatikan instalasi ventilasi pada ruang penyimpanan LPG (Liquefied Petroleum Gas)? Salah satu standar keselamatan yang sering dijumpai adalah penempatan ventilator di bagian bawah ruangan. Mungkin ada yang bertanya: mengapa ventilator tidak diletakkan di atas, seperti ventilasi pada umumnya? Mari kita bahas alasannya dari sisi ilmu fisika.
LPG Lebih Berat dari Udara
LPG, baik dalam bentuk gas maupun uap, memiliki massa jenis (density) yang lebih besar dibandingkan udara. Hal ini ditunjukkan oleh nilai specific gravity atau berat jenis relatifnya.
-
Specific gravity LPG (fase gas/uap): sekitar 1,5 hingga 2, tergantung komposisi campurannya (propana atau butana).
-
Specific gravity udara: sekitar 1.
Dengan kata lain, dalam kondisi tekanan dan suhu yang sama, gas LPG akan lebih berat daripada udara. Karena sifatnya yang lebih berat, gas LPG akan turun ke bawah jika terjadi kebocoran.
Bahaya Kebocoran LPG
Jika terjadi kebocoran LPG di ruang penyimpanan, gas ini tidak akan mengambang naik ke atas, tetapi justru mengendap di lantai. Inilah sebabnya ventilasi di bagian bawah ruangan sangat penting. Ventilator di bawah berfungsi untuk mengalirkan atau membuang gas LPG yang mungkin terkumpul, sehingga mencegah potensi ledakan atau kebakaran akibat akumulasi gas mudah terbakar ini.
Jadi, penempatan ventilator di bawah ruang penyimpanan LPG bukanlah tanpa alasan. Hal ini berkaitan langsung dengan sifat fisik LPG yang lebih berat daripada udara, sehingga cenderung mengendap di bagian bawah ruangan. Dengan ventilasi yang tepat, risiko bahaya akibat kebocoran gas dapat diminimalkan.
Ingat selalu prinsip keselamatan saat berurusan dengan LPG, sekecil apa pun risikonya!
@mujisetiyo_