Penyajian hasil penelitian

Metodologi Penelitian dan Perancangan EksperimenDisclaimer: Artikel ini merupakan bagian dari Buku “Metodologi Penelitian dan Perancangan Eksperimen”
Sitasi: Muji Setiyo & Budi Waluyo. Metodologi Penelitian dan Perancangan Eksperimen. Unimma Press, 2025.
Dapatkan buku: klik tautan ini


Penyajian hasil penelitian merupakan tahap penting dalam proses penelitian karena menentukan bagaimana hasil yang diperoleh dapat dipahami dan dianalisis oleh pembaca. Penyajian data yang baik memungkinkan hasil penelitian ditampilkan dengan cara yang jelas dan informatif, sehingga memudahkan interpretasi. Dalam penelitian di bidang teknik secara umum, penyajian data biasanya dilakukan melalui berbagai bentuk visualisasi seperti tabel, grafik, gambar teknis, diagram, atau foto hasil pengujian. Penyajian data yang tepat juga penting untuk menunjukkan relevansi data dengan tujuan penelitian, serta memfasilitasi komunikasi ilmiah antara peneliti dan pembaca. Oleh karena itu, penting untuk memilih metode penyajian data yang sesuai dengan jenis data yang dianalisis.

Prinsip Dasar Penyajian Hasil Penelitian

1. Kejelasan dan Konsistensi
Kejelasan dalam penyajian hasil penelitian adalah prinsip utama yang harus diikuti. Data yang disajikan harus mudah dipahami oleh pembaca, tanpa menimbulkan ambiguitas atau kebingungan. Misalnya, dalam penyajian tabel atau grafik, judul, label, dan satuan pengukuran harus jelas.

Konsistensi dalam format penyajian juga sangat penting. Jika beberapa tabel atau grafik digunakan dalam penelitian, maka format seperti penggunaan warna, jenis huruf, dan skala harus konsisten. Konsistensi akan membantu pembaca mengikuti alur penelitian dengan lebih baik.

2. Pemilihan Representasi Visual Yang Tepat
Pemilihan metode penyajian data tergantung pada jenis data yang akan disampaikan. Data kuantitatif, seperti hasil pengukuran atau perhitungan statistik, dapat disajikan melalui tabel, grafik batang, diagram lingkaran, atau grafik garis. Sementara itu, data kualitatif, seperti hasil wawancara atau observasi, mungkin lebih baik disajikan melalui peta konsep atau diagram tematik.

Representasi visual harus dipilih berdasarkan tujuan dan jenis analisis. Tabel cocok untuk menyajikan data numerik dalam jumlah besar, sedangkan grafik lebih sesuai untuk menampilkan tren atau perbandingan antar kelompok data.

Menyajikan Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang telah diolah dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, foto yang diberikan keterangan, dan sebagainya. Perlu diingat bahwa sebuah gambar dan tabel bernilai ribuan kata. Oleh karena itu, gambar dan tabel adalah cara yang paling efisien untuk mempresentasikan hasil penelitian.  Gambar dan tabel harus disajikan dengan kualitas/ketajaman yang tinggi. Selain dengan Excel, penggunaan software pembuat grafik dan analisisnya seperti Origin Graphing and Analysis (dapat diperoleh di http://www.originlab.com/) sangat dianjurkan untuk membuat grafik agar bisa ditampilkan dengan kualitas yang baik dan jernih.

Saat menyajikan gambar dan tabel, beberapa hal perlu diperhatikan:

  1. Hindari plot grafik yang terlalu ramai.
  2. Pastikan membuat grafik atau diagram yang ramah untuk pembaca yang memiliki keterbatasan dalam membedakan warna.
  3. Untuk grafik, gunakan sumbu yang sesuai.
  4. Simbol dan kumpulan data harus jelas yang mudah dibedakan.
  5. Semua gambar sebaiknya dibuat dalam format JPEG kualitas tinggi, minimal 300 dpi dengan pengaturan warna yang tajam.

Tabel

Tabel adalah salah satu bentuk penyajian data yang paling umum digunakan untuk menyajikan hasil numerik. Tabel memungkinkan penyajian data dalam format terstruktur yang mudah dibaca dan dipahami.

Prinsip dalam membuat tabel yang baik meliputi:

  • Memberikan header tabel yang jelas dan proporsional.
  • Menyertakan keterangan untuk variabel yang diukur dan satuan yang digunakan.
  • Penggunaan kolom dan baris yang rapi untuk memudahkan pembacaan.

Tabel 1. Contoh penyajian tabel hasil penelitian properti gasoline dan PPO 10

Properties Accuracy Unit Gasoline PPO 10 Method
Calorific value ± 0.1% ± 0.15 °C 10886 10669 Bomb Calorimeter
Density ± 0.001 ± 0.75 % 0.749 0.749 ASTM D 1298
Viscosity ± 0.01 ± 0.012 bar 0.509 0.539 ASTM D 445
Flashpoints ± 0.1 ± 0.5 kg < 7 < 7 ASTM D 93
Octane number ± 0.1 ± 0.5 kg 93.0 92.5 ASTM D 613

Grafik dan Diagram

Grafik dan diagram sangat membantu untuk menyajikan hubungan antara variabel atau memperlihatkan pola tertentu dalam data. Beberapa jenis grafik yang sering digunakan dalam penelitian teknik mesin adalah:

  1. Bar Chart (Grafik Batang): Digunakan untuk membandingkan nilai antara beberapa kelompok. Misalnya, membandingkan hasil pengujian performa mesin dengan bahan bakar berbeda.
  2. Pie Chart (Diagram Lingkaran): Cocok untuk menunjukkan distribusi proporsi atau persentase. Misalnya, pembagian persentase energi yang digunakan dalam berbagai komponen mesin.
  3. Line Graph (Grafik Garis): Menunjukkan tren perubahan suatu variabel dari waktu ke waktu. Misalnya, perubahan temperatur mesin selama periode operasi tertentu.
  4. Scatter Plot: Digunakan untuk menunjukkan hubungan antara dua variabel. Misalnya, hubungan antara kecepatan rotasi mesin dengan temperatur yang dihasilkan.

Prinsip dasar dalam membuat grafik:

  • Pastikan setiap grafik memiliki label sumbu yang jelas.
  • Gunakan skala yang tepat untuk memudahkan pembacaan data.
  • Sertakan legenda jika ada lebih dari satu garis atau kategori dalam grafik.

1. Grafik Batang (Bar Chart)
Grafik batang adalah salah satu jenis visualisasi data yang menampilkan data kategori dalam bentuk balok-balok persegi panjang dengan ketinggian atau panjang yang berbeda, tergantung pada nilai yang diwakili oleh setiap kategori. Grafik batang dapat disusun secara vertikal (grafik batang vertikal) atau horizontal (grafik batang horizontal).

Karakteristik:

  • Sumbu vertikal (dalam grafik batang vertikal) atau sumbu horizontal (dalam grafik batang horizontal) menunjukkan nilai kuantitatif.
  • Sumbu horizontal (dalam grafik batang vertikal) atau sumbu vertikal (dalam grafik batang horizontal) menunjukkan kategori yang berbeda.

Aplikasi:

  • Membandingkan jumlah antar kategori

Grafik batang sangat cocok digunakan untuk menampilkan perbandingan antar beberapa kategori. Misalnya, perbandingan jumlah penjualan produk A, B, dan C.

  • Melihat distribusi dalam kelompok

Grafik batang sering digunakan untuk menampilkan distribusi data berdasarkan kategori tertentu. Misalnya, distribusi populasi kendaraan berdasarkan bahan bakar, jenis propulsi, atau wilayah geografis.

Contoh:

Jika seorang peneliti ingin membandingkan jumlah kendaraan berdasarkan jenisnya, ia dapat menggunakan grafik batang untuk menggambarkan jumlah mobil, truk, bus, dan sepeda motor. Ketinggian setiap batang mencerminkan jumlah kendaraan dalam setiap kategori, sebagaimana disajikan pada Gambar 1.

Contoh grafik batang vertikal untuk memvisualisasikan jumlah kendaraan berdasarkan jenis pada area tertentu

Gambar 1. Contoh grafik batang vertikal untuk memvisualisasikan jumlah kendaraan berdasarkan jenis pada area tertentu

Kelebihan:

  • Mudah dipahami dan efektif dalam menampilkan perbandingan antar kategori.
  • Cocok untuk data diskrit (kategori yang tidak berkelanjutan).

Kekurangan:

  • Kurang cocok untuk menunjukkan perubahan dari waktu ke waktu.
  • Jika ada terlalu banyak kategori, grafik batang dapat menjadi sulit dibaca.

2. Grafik Garis (Line Chart)
Grafik garis digunakan untuk menunjukkan perubahan data seiring waktu atau sepanjang sumbu berkelanjutan. Grafik ini terdiri dari serangkaian titik data yang dihubungkan oleh garis lurus. Grafik garis sangat efektif dalam menampilkan tren atau pola perubahan, terutama ketika datanya berkelanjutan.

Karakteristik:

  • Sumbu horizontal (X) biasanya digunakan untuk menunjukkan waktu atau variabel berkelanjutan lainnya (misalnya, jarak, waktu, volume, dll).
  • Sumbu vertikal (Y) digunakan untuk menunjukkan nilai kuantitatif yang diukur pada waktu atau variabel yang berbeda.

Aplikasi:

  • Melacak perubahan dari waktu ke waktu

Grafik garis sangat berguna untuk menggambarkan perubahan variabel tertentu dari waktu ke waktu. Contohnya, perubahan temperatur selama periode waktu pengukuran tertentu.

  • Menunjukkan tren

Grafik garis juga digunakan untuk menunjukkan tren naik, turun, atau stabil. Misalnya, analisis tren konsumsi bahan bakar selama beberapa tahun.

Contoh:

  1. Seorang peneliti ingin melihat perubahan temperatur refrigerant selama waktu pengamatan tertentu. Ia dapat menggunakan grafik garis untuk memplot temperatur refrigerant pada sumbu Y dan waktu pengamatan pada sumbu X, di mana setiap titik data mewakili temperatur pada waktu tertentu, dan garis menghubungkan semua titik untuk menunjukkan tren temperatur, sebagaimana dicontohkan pada Gambar 2.

Contoh grafik garis untuk memvisualisasikan tren temperatur terhadap waktu kerja sistem refrigerasi

Gambar 2. Contoh grafik garis untuk memvisualisasikan tren temperatur terhadap waktu kerja sistem refrigerasi

  1. Penelitian untuk memeriksa penyerapan kalor secara laten dan sensibel pada kendaraan yang diparkir di bawah terik matahari, disajikan pada Gambar 3.

Tren  penyerapan kalor dalam kabin dengan penambahan udara 0,0114 kg/s

Gambar 3. Tren  penyerapan kalor dalam kabin dengan penambahan udara 0,0114 kg/s

Kelebihan:

  • Sangat baik untuk menunjukkan tren dan pola dalam data yang berkelanjutan.
  • Efektif untuk menggambarkan perubahan yang halus atau perlahan-lahan dari waktu ke waktu.

Kekurangan:

  • Kurang efektif untuk membandingkan data kategori yang tidak berkelanjutan.
  • Bisa menjadi sulit dibaca jika ada banyak variabel yang dipetakan pada satu grafik.

3. Grafik Lingkaran (Pie Chart)
Grafik lingkaran, atau pie chart, digunakan untuk menampilkan proporsi atau persentase dari satu kesatuan keseluruhan. Grafik ini berbentuk lingkaran yang dibagi menjadi irisan-irisan (seperti potongan kue), di mana setiap irisan mewakili bagian dari total keseluruhan.

Karakteristik:

  • Tidak ada sumbu dalam grafik lingkaran karena data disajikan dalam bentuk irisan yang menunjukkan persentase.
  • Setiap irisan menunjukkan kontribusi setiap kategori terhadap keseluruhan data.

Aplikasi:

  • Menampilkan distribusi persentase

Grafik lingkaran sering digunakan untuk menunjukkan bagaimana total nilai dibagi menjadi beberapa bagian. Misalnya, total panas pembakaran yang dibagi menjadi daya berguna, panas yang dilepas ke lingkungan, dll.

  • Mewakili bagian dari keseluruhan

Sangat berguna untuk menggambarkan bagian-bagian dari total populasi atau total jumlah. Misalnya, distribusi penjualan kendaraan listrik antara beberapa perusahaan dalam suatu area.

Contoh:

Jika seorang peneliti ingin menggambarkan pembagian penas pembakaran suatu mesin, grafik lingkaran bisa digunakan untuk menunjukkan berapa persentase panas yang diubah menjadi daya berguna,  dibuang ke lingkungan, hilang akibat gesekan, dll, sebagaimana disajikan pada Gambar Gambar 4.

Contoh grafik lingkaran untuk mengilustrasikan keseimbangan panas pada mesin bensin

Gambar 4. Contoh grafik lingkaran untuk mengilustrasikan keseimbangan panas pada mesin bensin

Kelebihan:

  • Mudah dimengerti dan sangat visual dalam menggambarkan bagian-bagian dari keseluruhan.

Kekurangan:

  • Tidak efektif untuk menunjukkan data yang memiliki banyak kategori (lebih dari lima atau enam kategori).
  • Tidak cocok untuk menggambarkan perubahan dari waktu ke waktu atau perbandingan antara kategori yang sangat kecil.

4. Scatter Plot (Diagram Sebar)
Scatter plot, atau diagram sebar, digunakan untuk menampilkan hubungan antara dua variabel kuantitatif. Setiap titik dalam scatter plot mewakili satu observasi yang diplot berdasarkan dua nilai (misalnya, sumbu X untuk satu variabel dan sumbu Y untuk variabel lainnya).

Karakteristik:

  • Sumbu X dan Y keduanya menampilkan nilai kuantitatif dari dua variabel yang berbeda.
  • Titik-titik data menunjukkan bagaimana dua variabel berhubungan satu sama lain, apakah ada korelasi positif, negatif, atau tidak ada korelasi.

Aplikasi:

  • Menganalisis hubungan antar variabel: Scatter plot sangat berguna untuk melihat apakah ada hubungan antara dua variabel. Misalnya, hubungan antara kecepatan angin dan tinggi gelombang di laut.
  • Mendeteksi korelasi: Scatter plot juga dapat digunakan untuk melihat apakah ada korelasi linier antara dua variabel. Misalnya, apakah ada korelasi antara tingkat pendidikan dan pendapatan.

Contoh:

Jika seorang peneliti ingin meneliti hubungan antara putaran mesin refrigerant (variabel X) dengan daya pendinginan (variabel Y) pada berbagai laju aliran massa refrigerant, ia dapat menggunakan scatter plot untuk melihat apakah ada hubungan antara kedua variabel ini, sebagaimana dicontohkan pada Gambar 8.5. Contoh scatter plot untuk memvisualisasikan hubungan antara putaran mesin dengan daya pendinginan pada berbagai laju aliran massa refrigerant Gambar 5.

Contoh scatter plot untuk memvisualisasikan hubungan antara putaran mesin dengan daya pendinginan pada berbagai laju aliran massa refrigerant

Gambar 5. Contoh scatter plot untuk memvisualisasikan hubungan antara putaran mesin dengan daya pendinginan pada berbagai laju aliran massa refrigerant

Kelebihan:

  • Sangat baik untuk menunjukkan hubungan antara dua variabel kuantitatif.
  • Scatter plot efektif dalam menunjukkan pola atau tren, serta outlier.

Kekurangan:

  • Tidak cocok untuk data kategori.
  • Bisa menjadi sulit diinterpretasikan jika terlalu banyak titik yang bertumpuk (overlap).

Grafik batang, grafik garis, grafik lingkaran, dan scatter plot adalah empat jenis visualisasi data yang berbeda, masing-masing digunakan untuk aplikasi yang sesuai. Grafik batang digunakan untuk membandingkan jumlah antar kategori, cocok untuk data diskrit, sementara grafik garis menampilkan tren atau perubahan data seiring waktu, ideal untuk data berkelanjutan. Grafik lingkaran efektif dalam menunjukkan proporsi atau persentase dari keseluruhan, tetapi tidak cocok untuk banyak kategori. Scatter plot menampilkan hubungan antara dua variabel kuantitatif, memungkinkan analisis korelasi, namun kurang efektif untuk data kategori. Masing-masing jenis grafik memiliki kelebihan dalam menggambarkan data dengan konteks tertentu, meskipun juga memiliki keterbatasan dalam situasi lain. Ringkasan deskripsi dan aplikasi masing-masing grafik disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Perbandingan deskripsi antar grafik

Tipe Grafik Deskripsi Aplikasi Utama
Grafik Batang Balok-balok persegi panjang yang mewakili nilai kuantitatif dari kategori diskrit. Membandingkan jumlah atau frekuensi antar kategori.
Grafik Garis Titik-titik yang dihubungkan dengan garis untuk menunjukkan tren. Menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu (misalnya tren).
Grafik Lingkaran Lingkaran yang dibagi menjadi irisan untuk menggambarkan proporsi. Menunjukkan persentase atau bagian dari keseluruhan.
Scatter Plot Titik-titik yang merepresentasikan hubungan dua variabel kuantitatif. Mendeteksi hubungan, pola, atau korelasi antar variabel.

Gambar atau Foto

Dalam penelitian bidang teknik, gambar dan foto sering kali digunakan untuk menyajikan hasil eksperimen atau perangkat teknis yang digunakan. Foto dapat membantu memberikan gambaran visual kepada pembaca tentang komponen yang diuji. Contoh hasil penelitian dalam bentuk gambar ditunjukkan pada Gambar 6 dan Gambar 7.

Spektrum EDX bubuk daun moringa oleifera yang dikalsinasi

Gambar 6. Spektrum EDX bubuk daun moringa oleifera yang dikalsinasi

Mikrostruktur optik logam las sambungan paduan AA5083 dan AA6061 yang berbeda dibuat menggunakan las MIG pada frekuensi getaran

Gambar 7. Mikrostruktur optik logam las sambungan paduan AA5083 dan AA6061 yang berbeda dibuat menggunakan las MIG pada frekuensi getaran a) 0 Hz, b) 10 Hz, c) 30 Hz, d) 50 Hz

Sketsa atau Diagram Teknis

Sketsa atau diagram teknis sangat berguna untuk menyajikan struktur atau fungsi mekanisme. Misalnya, diagram teknis yang menunjukkan proses produksi biodiesel sampai aplikasi pada kendaraan, sebagaimana disajikan pada Gambar 8 dan Gambar 9.

Siklus hidup tanaman jarak pagar dan siklus produksi biodiesel

Gambar 8. Siklus hidup tanaman jarak pagar dan siklus produksi biodiesel

Skema perilaku hidrogen di weld metal pada proses pemadatan

Gambar 9. Skema perilaku hidrogen di weld metal pada proses pemadatan

Simulasi Grafis atau Diagram 3D

Simulasi grafis dan diagram 3D digunakan dalam banyak penelitian teknik mesin untuk menggambarkan hasil analisis berbasis simulasi. Misalnya, simulasi aliran fluida pada city car dan bus, sebagaimana disajikan pada Gambar 10 dan Gambar 11. Contoh lainnya diberikan pada penelitian tentang pencampuran bahan bakar, sebagaimana disajikan pada Gambar 12.

Arus kecepatan pada city car

Gambar 10. Arus kecepatan pada city car

Energi kinetik turbulensi platooning bus pada α=0° ditangkap di bidang tengah vertikal

Gambar 11. Energi kinetik turbulensi platooning bus pada α=0° ditangkap di bidang tengah vertikal

Potensi gugus molekul dari bensin-metanol

Gambar 12. Potensi gugus molekul dari bensin-metanol


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *