Energi panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia. Salah satu lokasi pemanfaatannya ada di Dieng, Jawa Tengah, melalui sumur produksi geotermal yang dikenal sebagai HCE 7A. Sumur ini tidak biasa. Kedalamannya mencapai 2.635 meter, bahkan sekitar 600 meter di antaranya berada di bawah permukaan laut. Angka ini menunjukkan betapa jauh teknologi pengeboran harus menembus bumi untuk mendapatkan panas yang cukup guna menghasilkan listrik.
Kapasitas Produksi Uap dan Listrik
Dari sumur ini, bersama dengan satu sumur lain di sekitarnya, mampu diproduksi sekitar 140 ton uap per jam. Uap tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin, yang menghasilkan listrik sebesar 16 megawatt (MW). Jika dibandingkan, daya sebesar 16 MW mampu menyuplai kebutuhan listrik puluhan ribu rumah tangga. Hal ini menunjukkan betapa besar peran satu lapangan geotermal dalam mendukung penyediaan energi nasional.
Tantangan Teknis Pengeboran
Pengeboran hingga kedalaman lebih dari 2,6 km bukanlah perkara sederhana. Selain tekanan dan suhu ekstrem di kedalaman tersebut, fakta bahwa sebagian sumur menembus bawah permukaan laut menambah kompleksitas. Faktor-faktor seperti tekanan fluida, korosi, serta pengendalian lingkungan laut menjadi perhatian utama dalam proses ini. Keberhasilan mengebor dan mengoperasikan sumur seperti HCE 7A menunjukkan kemajuan teknologi dan kemampuan rekayasa Indonesia dalam mengelola energi panas bumi.
Energi Bersih untuk Masa Depan
Produksi listrik dari panas bumi, termasuk di Dieng, memiliki jejak karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan energi fosil. Dengan kapasitas yang terus dikembangkan, panas bumi dapat menjadi salah satu tulang punggung transisi energi menuju sistem kelistrikan yang lebih berkelanjutan. Selain itu, keberhasilan proyek ini menunjukkan pentingnya perencanaan lapangan sumur. Untuk menghasilkan listrik dalam skala besar, dibutuhkan banyak sumur produksi yang terintegrasi dengan baik. Monitoring berkelanjutan atas kondisi sumur, aliran uap, dan performa turbin menjadi kunci menjaga efisiensi operasi.
Kunjungan Akademik UNIMMA ke PT GeoDipa Energi
Sebagai bagian dari pembelajaran langsung di lapangan, dosen dan mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melakukan kunjungan ke PT GeoDipa Energi Unit Dieng pada 28 Agustus 2025. Dalam kunjungan ini, peserta memperoleh penjelasan mendalam tentang proses eksplorasi dan produksi energi panas bumi, mulai dari pengeboran sumur, pengolahan uap, hingga konversinya menjadi listrik. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga memberikan inspirasi tentang peluang riset dan pengembangan teknologi energi terbarukan di Indonesia.
Sumur HCE 7A di Dieng adalah salah satu contoh nyata bagaimana rekayasa teknis yang kompleks dapat menghasilkan energi bersih. Dengan kedalaman 2.635 meter dan output hingga 16 MW, sumur ini membuktikan bahwa panas bumi adalah aset strategis dalam mendukung kemandirian energi Indonesia. Dengan semakin berkembangnya teknologi, energi panas bumi akan semakin memainkan peran penting sebagai solusi energi ramah lingkungan untuk generasi mendatang.
Dapatkan versi Videonya di: Youtube | TikTok | Instagram | Facebook