Pernahkah Anda merasa rem kendaraan Anda tiba-tiba terasa licin, tidak menggigit seperti biasanya, atau terdengar suara mencicit saat pedal diinjak? Mungkin Anda mengira itu hanya masalah sepele. Namun, bisa jadi yang Anda alami adalah gejala dari fenomena yang disebut glassing pada kampas rem, sebuah kondisi yang jarang diketahui, tetapi berpotensi membahayakan keselamatan berkendara.

Glassing atau sering juga disebut glazing adalah kondisi di mana permukaan kampas rem berubah menjadi keras, mengilap, dan licin akibat paparan panas tinggi secara terus-menerus. Permukaan kampas yang seharusnya kasar agar dapat mencengkeram cakram rem justru menjadi seperti kaca. Akibatnya, gaya gesek antara kampas dan cakram menurun drastis sehingga efektivitas pengereman berkurang secara signifikan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan jarak pengereman semakin panjang, bahkan bisa berujung pada kegagalan sistem pengereman.

Fenomena ini sering kali muncul akibat kebiasaan mengemudi yang kurang tepat. Salah satu penyebab utamanya adalah pengereman berlebihan dalam waktu lama, misalnya saat menuruni jalan curam tanpa bantuan engine brake. Selain itu, menekan rem secara ringan namun terus-menerus juga bisa menjadi pemicu. Meskipun tidak langsung menghentikan kendaraan, tekanan ringan tersebut cukup untuk membuat kampas terus bergesekan dan memanas perlahan. Dalam jangka waktu tertentu, panas inilah yang menyebabkan permukaan kampas terbakar dan mengeras.

Kualitas kampas rem yang digunakan juga memegang peranan penting. Kampas dengan bahan kurang baik atau tidak sesuai spesifikasi kendaraan akan lebih cepat mengalami overheat dan lebih rentan mengalami glassing. Di sisi lain, banyak pengguna kendaraan yang belum memahami pentingnya proses “bedding-in” atau adaptasi antara kampas rem baru dengan cakram. Jika proses ini tidak dilakukan dengan benar, permukaan kampas tidak akan menyesuaikan secara merata dan justru lebih mudah mengalami perubahan struktur saat menerima panas berlebih.

Tanda-tanda kampas rem yang mengalami glassing cukup mudah dikenali. Pedal rem biasanya terasa keras, namun daya cengkeramnya lemah. Seringkali muncul suara berdecit saat rem digunakan, dan dalam beberapa kasus, pengemudi merasakan getaran atau ketidaknyamanan saat menginjak pedal. Jika gejala ini muncul, sebaiknya segera periksakan sistem pengereman, karena menunda penanganan bisa membahayakan Anda dan pengguna jalan lainnya.

Untuk mengatasi kampas rem yang sudah mengalami glassing, salah satu solusinya adalah melakukan pengampelasan permukaan kampas (sanding) agar lapisan keras dapat dihilangkan. Namun jika kerusakan sudah parah atau lapisan keras terlalu dalam, kampas sebaiknya diganti dengan yang baru. Setelah penggantian, penting untuk melakukan bedding-in ulang agar kampas dan cakram menyatu dengan optimal. Selain itu, pastikan sistem pendinginan rem, terutama pada kendaraan berat, berfungsi dengan baik untuk mencegah penumpukan panas.

Ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar kampas rem tidak mengalami glassing. Pertama, biasakan menggunakan engine brake saat menuruni jalan, agar rem tidak bekerja terlalu berat. Kedua, pilihlah kampas rem yang berkualitas dan sesuai rekomendasi pabrikan. Ketiga, hindari kebiasaan menekan rem sedikit-sedikit tapi terus-menerus. Terakhir, lakukan pemeriksaan sistem pengereman secara berkala, terutama jika kendaraan sering digunakan untuk medan berat atau perjalanan jauh.

Pada akhirnya, kita harus menyadari bahwa rem bukan hanya komponen teknis dalam kendaraan, tetapi merupakan bagian dari sistem keselamatan yang paling vital. Banyak kecelakaan terjadi bukan karena kecepatan, tapi karena rem tidak berfungsi optimal. Fenomena glassing mungkin terdengar teknis dan asing, tapi dampaknya sangat nyata. Maka dari itu, mari lebih peduli terhadap kondisi rem kendaraan kita. Karena dalam berkendara, keselamatan bukan pilihan, melainkan keharusan.

Penjelasan tentang bahaya glassing pada kanvas rem dapat disaksikan dalam video berikut:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *