Dieng, 20 Juli 2025. Udara pagi itu begitu menggigit. Kabut tipis menggantung di antara candi-candi kuno dan padang rumput yang memutih oleh kristal es. Saya berdiri di kawasan Candi Arjuna, tepatnya di daerah lapangan bola, titik favorit wisatawan untuk menyaksikan fenomena langka yang dikenal sebagai embun es atau embun upas.
Tak hanya wisatawan lokal, pagi ini tampak ratusan orang memadati kawasan tersebut. Masing-masing mengabadikan momen dengan kamera atau sekadar menyentuhkan jari ke lapisan es tipis yang menyelimuti dedaunan. Saya pun membawa termometer digital untuk memastikan suhu. Dan hasilnya cukup mencengangkan, suhu turun hingga 2,6 derajat Celsius.
Fenomena es ini membentuk lapisan tipis berkilau di atas daun-daun dan rumput. Bila dilihat dari dekat, tampak jelas ice formation layer atau lapisan kristal yang menempel rapi di setiap permukaan rerumputan.
Bagaimana Es Ini Terbentuk?
Dataran tinggi Dieng dikenal memiliki suhu yang sangat dingin saat musim kemarau, terutama pada bulan Juli hingga Agustus. Rahasia dari terbentuknya embun es ini terletak pada langit malam yang cerah tanpa awan. Dalam kondisi seperti itu, radiasi panas dari permukaan bumi langsung lepas ke atmosfer, tanpa dipantulkan kembali oleh awan. Akibatnya, suhu permukaan tanah turun drastis.
Ketika suhu udara turun hingga melewati titik embun (dew point), uap air di udara akan langsung berubah menjadi kristal es. Inilah yang menyebabkan terbentuknya lapisan es di pagi hari.
Es Upas, Dingin yang Memikat
Fenomena ini menjadi daya tarik utama Dieng saat musim kemarau. Bahkan, beberapa area yang saya kunjungi menunjukkan lapisan es yang cukup tebal, terutama di sisi-sisi lembah yang lebih rendah. Daun-daun dan rumput tampak seolah diselimuti salju, menciptakan lanskap yang eksotis dan menakjubkan.
Namun perlu diingat, meskipun tampak indah, suhu yang sangat rendah ini juga dapat berdampak buruk bagi tanaman pertanian lokal. Tidak sedikit petani yang mengeluhkan rusaknya tanaman kentang atau sayur akibat bekuan ini.
Fenomena embun es di Dieng adalah pengingat bahwa Indonesia bukan hanya tentang tropis dan hangat. Di titik-titik tertentu, alam menunjukkan sisi lain yang tak kalah mempesona, sekaligus misterius. Jika Anda berencana mengunjungi Dieng di bulan Juli atau Agustus, siapkan pakaian hangat dan kamera terbaik Anda. Siapa tahu, Anda beruntung menyaksikan keajaiban kecil di negeri atas awan ini.