Dalam dunia akademik, penyajian grafik bukan sekadar soal visual menarik. Grafik adalah bagian penting dari narasi ilmiah yang harus disusun dengan kaidah tertentu. Sayangnya, masih banyak penulis, baik mahasiswa maupun peneliti pemula, yang menyisipkan grafik secara asal, tanpa memperhatikan aturan penulisan yang berlaku di jurnal ilmiah.

Berikut ini beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat menyajikan grafik dalam artikel ilmiah, berdasarkan pengalaman saya sebagai editor dan narasumber pelatihan publikasi.

1. Judul Grafik Bukan di Atas, Tapi di Caption

Sering kita lihat grafik dalam artikel diberi judul di bagian atasnya, seperti layaknya presentasi PowerPoint. Padahal, dalam artikel ilmiah, judul atau keterangan grafik tidak ditulis di atas grafik, melainkan dimasukkan sebagai caption di bawah gambar.

Jadi, cukup tulis di bawah grafik seperti:
Gambar 1. Jumlah pendaftar mahasiswa baru tahun 2020–2024.
Itu saja sudah cukup menjelaskan. Tidak perlu ada judul tambahan di dalam area grafik.

2. Label Sumbu Harus Jelas dan Spesifik

Kadang kita menganggap pembaca sudah paham bahwa sumbu horizontal menunjukkan tahun, dan sumbu vertikal menunjukkan jumlah. Tapi dalam penulisan ilmiah, semua label sumbu harus tertulis secara eksplisit.

Contoh yang benar:

  • Sumbu horizontal: Tahun (2020–2024)

  • Sumbu vertikal: Jumlah Pendaftar (orang)

Tambahkan satuan jika diperlukan. Misalnya, untuk suhu: tulis Temperatur (°C) atau Temperatur (K), bukan sekadar “Temperatur”.

@mujisetiyo_

Menyajikan grafik di Artikel ilmiah juga ada kaidahnya. Pastikan semua grafik memiliki Axis title dan satuannya. Judul grafik jangan ditempatkan di grafik tapi cukup dituliskan sebagai caption. Penempatan legenda juga harus pas. Kurva kurva dan gridline juga harus berimbang. #tipspublikasi #tipsmenulis #jurnalilmiah #artikelilmiah #skripsi #tesis #disertasi #karyailmiah #jurnalinternasional #scopus #jurnalterakreditasi

♬ suara asli – Muji Setiyo – Muji Setiyo

3. Hindari Garis Bingkai Berlebihan

Grafik yang baik adalah yang bersih dan fokus pada data. Hindari garis bingkai tebal yang mengelilingi grafik. Cukup gunakan garis sumbu dan grid ringan untuk memudahkan pembacaan data.

4. Gunakan Legend (Keterangan) dengan Rapi

Jika grafik menampilkan lebih dari satu data, seperti “Seleksi Mandiri” dan “Mahasiswa Baru”, jangan letakkan keterangannya secara sembarangan di dalam area grafik. Gunakan legend (kotak keterangan) di sisi kanan atau bawah grafik, agar tampak rapi dan mudah dipahami.

5. Tebalkan Kurva Data Utama

Salah satu kaidah penting adalah memastikan kurva atau garis data utama lebih tebal dibanding grid atau garis bantu lainnya. Hal ini membantu pembaca langsung fokus pada informasi utama dalam grafik.

6. Pahami Kaidah Internasional

Perlu dipahami, poin-poin di atas bukanlah larangan mutlak. Namun dalam jurnal ilmiah, terutama jurnal bereputasi internasional, penyajian grafik yang tidak sesuai kaidah bisa menjadi alasan naskah Anda direvisi atau bahkan ditolak.

Jadi, mulai sekarang mari biasakan menyajikan grafik dengan cara yang benar. Bukan hanya agar naskah kita lebih rapi, tapi juga karena ini bagian dari etika dan profesionalitas sebagai penulis ilmiah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yuk, Ikuti Media Sosial Kami!
Dapatkan informasi terbaru, inspirasi, dan berbagai kegiatan menarik lainnya dengan mengikuti akun resmi kami di media sosial.

 

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak digital ya..