Kebijakan “Kampus Berdampak” yang kini mulai digaungkan oleh Kemendikbudristek bukan sekadar lanjutan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), melainkan sebuah pergeseran cara pandang. Jika selama ini fokus MBKM adalah memberikan pengalaman belajar di luar kelas dan di luar program studi, maka Kampus Berdampak menggeser fokus itu ke hasil akhir: adakah manfaat nyata yang ditinggalkan dari aktivitas itu, baik bagi masyarakat, industri, lingkungan, maupun mahasiswa itu sendiri?

Dalam forum diskusi PAKARTI Series yang diselenggarakan oleh LLDikti 6 di Tegal pada 24 Juni 2025, saya menyampaikan bahwa saat ini kita sedang dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang. Pengabdian masyarakat bukan lagi semata-mata kewajiban Tri Dharma, bukan pula kegiatan rutinitas tahunan, tetapi harus menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan di kampus dengan kebutuhan riil di masyarakat. Perguruan tinggi harus keluar dari zona nyaman akademik dan mulai membuktikan kontribusinya secara nyata di tengah masyarakat.

Untuk itu, pengabdian masyarakat yang berdampak perlu dirancang dengan prinsip-prinsip yang kontekstual. Pertama, program harus berangkat dari kebutuhan nyata masyarakat, bukan berdasarkan asumsi sepihak dari kampus. Perlu ada proses pemetaan masalah atau need assessment yang serius. Kedua, masyarakat harus dilibatkan sebagai mitra aktif, bukan sekadar objek kegiatan. Ketiga, solusi yang ditawarkan tidak harus canggih, tapi harus relevan, sederhana, dan berkesinambungan. Keempat, dampak dari program harus bisa diukur secara kuantitatif, seperti peningkatan pendapatan atau produksi, maupun kualitatif, seperti perubahan perilaku atau peningkatan kesadaran. Dan terakhir, seluruh proses serta hasil program perlu didokumentasikan dan disebarluaskan agar bisa menjadi pembelajaran dan inspirasi bagi wilayah lain.

Integrasi antara riset, inovasi, dan pengabdian harus diperkuat. Penelitian di kampus tidak boleh berhenti di jurnal atau seminar, tapi harus dilanjutkan dalam bentuk implementasi yang menyentuh kehidupan masyarakat. Misalnya, alat yang dikembangkan dari hasil skripsi atau paten harus diuji terap di lapangan. Dengan cara ini, publikasi ilmiah tidak hanya menghasilkan sitasi, tapi juga manfaat sosial dan ekonomi yang terukur.

Peserta diskusi PAKARTI SERIES LLDikti 6 Jawa Tengah di Karlita Hotel Tegal (24/6/2025)

Selain masyarakat, mahasiswa juga harus menjadi bagian dari proses ini. Model capstone project/proyek akhir yang berbasis masalah nyata sebagai bagian dari pembelajaran dapat menjadi pintu masuk. Mahasiswa tidak hanya menyelesaikan tugas akhir di laboratorium, tapi juga turun langsung ke masyarakat, merancang prototipe, dan mengukur dampaknya. Di situ mereka tidak hanya belajar teknis, tapi juga membangun empat kompetensi utama abad 21: berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.

Dalam konteks Kampus Berdampak, pengabdian tidak lagi tentang apa yang kita bawa dari kampus ke desa, tetapi tentang bagaimana kita membiarkan masyarakat menjadi cermin bagi kampus. Kita tidak mengajar dari atas menara gading, tapi belajar bersama di tengah kenyataan. Oleh karena itu, arah pengabdian seharusnya tidak didominasi oleh target administratif kampus, melainkan diarahkan pada kepentingan mereka yang diabdi.

Agar program pengabdian berdampak, fokus kegiatannya harus diorientasikan pada kepentingan yang diabdi, bukan yang mengabdi

Saya percaya, kampus yang berdampak bukan hanya mencetak lulusan dengan IPK tinggi atau jurnal bereputasi, tetapi juga menciptakan jejak perubahan di masyarakat. Ketika pengabdian dilakukan dengan hati, dengan kepekaan, dan dengan keseriusan, maka perguruan tinggi tak hanya hadir dalam angka akreditasi, tapi juga dalam kehidupan sosial yang lebih baik. Inilah saatnya kita menggerakkan Kampus Berdampak dari kebijakan menjadi gerakan nyata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yuk, Ikuti Media Sosial Kami!
Dapatkan informasi terbaru, inspirasi, dan berbagai kegiatan menarik lainnya dengan mengikuti akun resmi kami di media sosial.

 

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak digital ya..