Tanggal 26 Juni 2025 menjadi salah satu hari yang berkesan dalam perjalanan akademik saya. Pada kesempatan itu, saya mendapat kehormatan sebagai pemantik diskusi dalam rapat pengembangan jurnal pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Penuatan Persyarikatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Agenda tersebut difokuskan pada penguatan beberapa jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan di lingkungan UMS, diantaraya Warta LPM, VOC Journal, hingga Jurnal Ilmiah Kampus Mengajar.

Dalam sesi diskusi tersebut, saya mengajak peserta untuk bersama-sama melakukan evaluasi mandiri menggunakan formulir Pre-Evaluation of Scopus Submission. Formulir ini mencakup berbagai aspek penting dalam manajemen jurnal, seperti konsistensi penerbitan, kejelasan cakupan (aims & scope), profesionalisme proses editorial dan peer review, serta kepatuhan terhadap etika publikasi. Tidak kalah penting, aspek teknis seperti situs web dalam bahasa Inggris, keberadaan DOI, hingga identitas jurnal (ISSN, copyright, dan metadata) juga turut kami bahas secara mendalam.

Saya tidak hanya mengajak peserta melihat kekurangan secara administratif, tetapi juga memahami makna filosofis dari setiap kriteria internasional. Sebab, internasionalisasi jurnal sejatinya bukan sekadar soal teknis dan format, melainkan cerminan dari budaya akademik yang transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab. Proses ini juga mendorong jurnal untuk lebih terbuka terhadap kolaborasi lintas negara dan disiplin ilmu.

Dalam pemaparan, saya menekankan pentingnya membangun tim editorial yang kuat, menjelaskan pedoman penulisan dengan baik dalam bahasa Inggris, serta menjaga keberlangsungan publikasi. Jurnal yang baik bukan hanya tentang terindeks, tetapi juga tentang kebermanfaatan ilmiah dan sosial. Kita ingin mencetak jurnal yang tidak sekadar bereputasi, tapi juga berdampak.

UMS,  telah menunjukkan komitmen serius dalam mewujudkan hal ini. Saya menyaksikan sendiri bagaimana para pengelola jurnal begitu terbuka terhadap masukan, dan memiliki tekad untuk mengangkat karya-karya pengabdian masyarakat ke ranah global. Ini merupakan langkah penting agar publikasi pengabdian masyarakat tidak hanya berputar di lingkup lokal, tetapi juga bisa dibaca, diapresiasi, dan dijadikan rujukan oleh akademisi dari berbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yuk, Ikuti Media Sosial Kami!
Dapatkan informasi terbaru, inspirasi, dan berbagai kegiatan menarik lainnya dengan mengikuti akun resmi kami di media sosial.

 

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak digital ya..