Dalam percakapan sehari-hari, kita kerap mendengar istilah “jurnal SINTA” atau “terakreditasi SINTA.” Istilah ini telah populer di kalangan akademisi, mahasiswa, hingga pengelola jurnal. Namun, tahukah Anda bahwa penyebutan ini sebenarnya kurang tepat secara terminologi? Mari kita luruskan agar tidak terjadi salah kaprah yang terus berulang.

Apa Itu SINTA?

SINTA, singkatan dari Science and Technology Index, adalah sebuah sistem informasi yang dikembangkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (sekarang berada di bawah naungan Kemendikbudristek). Sistem ini bertujuan untuk memberikan akses terhadap data kinerja peneliti, dosen, institusi, dan juga jurnal ilmiah di Indonesia. Salah satu fitur SINTA yang paling dikenal luas adalah daftar peringkat jurnal ilmiah terakreditasi nasional.

Siapa yang Memberi Akreditasi?

Perlu ditegaskan bahwa SINTA bukanlah lembaga pengakreditasi jurnal. Akreditasi jurnal ilmiah dilakukan secara resmi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui mekanisme penilaian dan evaluasi berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018 (Permenristekdikti Nomor 9 Tahun 2018) tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah. Hasil akreditasi itu kemudian dipublikasikan melalui laman SINTA. Jadi, SINTA hanyalah wadah informasi, bukan pihak yang menetapkan akreditasi.

Yang Benar: “Jurnal Terakreditasi Nasional Peringkat 1 sampai 6”

Akreditasi jurnal dibagi menjadi enam peringkat, dari Peringkat 1 (peringkat tertinggi) hingga Peringkat 6. Peringkat ini menunjukkan kualitas, reputasi, dan konsistensi jurnal dalam memenuhi standar akademik dan teknis yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, jurnal Automotive Experiences yang diterbitkan UNIMMA saat ini terakreditasi peringkat 1, dalam laman SINTA tertulis sebagai SINTA 1. Namun, penyebutan status akreditasi yang benar adalah Jurnal terakreditasi nasional peringkat 1, bukan jurnal terakreditasi SINTA 1.

Jadi, yang tepat adalah menyebut jurnal sebagai “Jurnal terakreditasi nasional peringkat 1

Mengatakan “jurnal SINTA” saja tidak mencerminkan status akreditasi secara spesifik, dan bisa disalahartikan seolah-olah SINTA adalah nama lembaga penerbit atau entitas jurnal itu sendiri.

Penggunaan istilah yang tepat bukan soal formalitas belaka, tetapi juga menunjukkan pemahaman kita terhadap sistem yang ada. Penggunaan istilah yang keliru bisa memengaruhi pemahaman mahasiswa, menciptakan miskonsepsi, bahkan berpotensi mengurangi kredibilitas dalam komunikasi ilmiah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yuk, Ikuti Media Sosial Kami!
Dapatkan informasi terbaru, inspirasi, dan berbagai kegiatan menarik lainnya dengan mengikuti akun resmi kami di media sosial.

 

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak digital ya..