Pernahkah Anda merasa bahwa tabung LPG di rumah Anda tidak terisi penuh? Atau mungkin Anda bertanya-tanya, “Kenapa isinya terasa sedikit padahal baru saja diganti?” Pertanyaan ini memang sering muncul di masyarakat, dan ternyata jawabannya berkaitan erat dengan ilmu fisika, khususnya tentang sifat gas dan pengaruh temperatur lingkungan.
LPG itu Unik
LPG (Liquefied Petroleum Gas) memiliki karakteristik yang unik. Gas ini akan mengalami perubahan volume seiring dengan perubahan suhu di sekitarnya. Artinya, meskipun massa LPG di dalam tabung tidak berubah, volumenya bisa bertambah atau berkurang tergantung pada temperatur.
Mari kita ambil contoh sederhana. Jika sebuah tabung LPG diisi hingga kapasitas 80% pada suhu 15 derajat Celsius, tekanan di dalam tabung akan berada pada kisaran 6 bar. Namun, ketika suhu lingkungan meningkat, volume LPG akan mengembang, tanpa ada tambahan massa, dan bisa naik hingga kapasitas 85% atau lebih. Ekspansi ini terjadi secara alami akibat pemanasan.
Lantas, bagaimana efeknya terhadap persepsi kita saat memeriksa tabung LPG?
Misalnya, tabung LPG yang diisi di daerah bersuhu dingin seperti Dieng atau Bromo, akan terasa “kurang penuh” karena volume gasnya lebih kecil akibat suhu rendah. Sebaliknya, jika tabung yang sama digunakan di daerah panas seperti Surabaya atau Semarang, maka gas di dalamnya akan mengembang dan terasa lebih penuh.
Kesimpulannya, tabung LPG memang tidak pernah diisi 100% penuh untuk mengantisipasi ekspansi volume saat suhu lingkungan meningkat. Pengisian biasanya hanya sampai 80-85% dari kapasitas total untuk menjaga keamanan dan mencegah tekanan berlebih di dalam tabung.
Jadi, lain kali saat Anda merasa tabung gas Anda kurang penuh, ingatlah bahwa yang diukur bukan hanya isi secara visual atau getaran saat dikocok, tapi massa LPG-nya—yang tetap sama. Perubahan yang Anda rasakan kemungkinan besar hanyalah efek dari perubahan suhu lingkungan.
Ikuti penjelasannya dalam video berikut: