Menulis artikel ilmiah bukan hanya soal menyusun data dan menjelaskan hasil. Lebih dari itu, sebuah artikel ilmiah yang baik harus mampu menyampaikan novelty (unsur kebaruan) yang menjadi dasar kontribusi ilmiah terhadap perkembangan pengetahuan dan kehidupan yang lebih luas. Mari kita lihat secara singkat struktur umum dari sebuah original research article (artikel hasil penelitian asli), yang biasa disingkat ORP. Struktur ini terbagi menjadi tiga bagian utama:

1. Bagian Awal

Berisi title (judul), abstract (abstrak), dan keywords (kata kunci). Bagian ini berfungsi sebagai pintu masuk bagi pembaca untuk memahami gambaran umum isi artikel dan memutuskan apakah artikel tersebut relevan dengan kebutuhan bacaan atau penelitian mereka.

2. Bagian Utama

Dikenal dengan struktur IMRAD, singkatan dari Introduction, Methods, Results, and Discussion. Inilah bagian inti dari artikel ilmiah, tempat kita membangun argumen, menjelaskan metodologi, memaparkan temuan, dan mendiskusikan implikasi hasil penelitian.

3. Bagian Akhir

Biasanya terdiri dari conclusion (kesimpulan), acknowledgement (ucapan terima kasih), references (daftar pustaka), dan jika perlu supplementary data (data tambahan). Bagian ini memperkuat temuan dan memberikan penghargaan pada kontribusi pihak lain.

Lalu, di Mana Letak Novelty?

Pertanyaan penting yang sering muncul adalah: di mana sebaiknya meletakkan unsur novelty dalam artikel ilmiah? Jawabannya adalah di bagian utama, tepatnya tersebar dan saling menguatkan di beberapa bagian IMRAD:

  • Introduction: Di sinilah penulis mulai menunjukkan celah penelitian sebelumnya dan mengarahkan pembaca pada kebutuhan akan riset baru. Celah ini adalah indikasi awal dari novelty.

  • Methods: Bila pendekatan atau teknik yang digunakan adalah baru atau belum umum digunakan untuk konteks tersebut, maka ini juga merupakan bagian dari novelty.

  • Results & Discussion: Temuan yang belum pernah dilaporkan sebelumnya dan interpretasi yang memberi sudut pandang baru terhadap suatu fenomena menjadi bukti nyata dari novelty itu sendiri.

Dengan kata lain, novelty bukan hanya dinyatakan, tetapi juga ditunjukkan dan dibuktikan dalam tubuh artikel, bukan sekadar diklaim di kesimpulan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yuk, Ikuti Media Sosial Kami!
Dapatkan informasi terbaru, inspirasi, dan berbagai kegiatan menarik lainnya dengan mengikuti akun resmi kami di media sosial.

 

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak digital ya..