Dieng dikenal sebagai salah satu kawasan panas bumi terbesar di Indonesia, dan menjadi sumber energi bersih yang sangat potensial. Pada kunjungan ke Wellpad 7, tercatat tekanan uap panas bumi mencapai 28,37 barg dengan temperatur sekitar 186,5°C. Angka ini menunjukkan betapa besar energi yang dapat dimanfaatkan dari perut bumi Dieng untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan.
Untuk mendapatkan gambaran nyata, dilakukan pengukuran temperatur menggunakan kamera thermal pada pipa uap. Hasilnya menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok antara pipa yang dilapisi perisai panas dengan yang tidak. Pada pipa tanpa perisai panas, suhu permukaan mencapai antara 151 hingga 160°C. Sebaliknya, pipa yang dilindungi perisai panas hanya menunjukkan suhu sekitar 29 hingga 35°C.
Perbedaan tersebut membuktikan efektivitas perisai panas dalam mengendalikan temperatur permukaan. Lapisan ini tidak hanya melindungi pekerja dari paparan panas ekstrem, tetapi juga menjaga kinerja peralatan agar tetap stabil dan aman digunakan dalam jangka panjang.
Secara teknis, uap geothermal yang mengalir di dalam pipa memiliki spesifikasi sekitar 28 barg dengan temperatur di atas 150°C. Dengan sistem perlindungan yang tepat, energi panas yang sangat tinggi ini dapat dikendalikan sehingga tetap aman sekaligus efisien untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik bersih.
Pengalaman langsung di Wellpad 7 memberikan gambaran penting mengenai bagaimana teknologi pengendalian panas bekerja dalam industri panas bumi. Lebih dari sekadar menghasilkan listrik hijau, aspek keselamatan dan keberlanjutan juga menjadi perhatian utama dalam setiap tahapan pengelolaan energi geothermal.
