Pada tanggal 23 Juni 2025, saya mendapatkan kehormatan untuk hadir di Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal sebagai reviewer eksternal dalam kegiatan telaah proposal penelitian. Sebanyak 26 proposal diajukan dalam tiga skema berbeda: Penelitian Dasar Vokasi (PDV), Penelitian Terapan Vokasi (PTV), dan Penelitian Pengembangan Vokasi (PPV). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya PKTJ dalam menjaga mutu riset vokasi yang tidak hanya relevan secara akademik, tetapi juga berdampak langsung pada pengembangan sektor transportasi dan keselamatan jalan.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah pendekatan penilaian yang tidak semata-mata bersifat evaluatif, tetapi juga edukatif. Saya membagikan formulir self-assesmen kepada seluruh pengusul proposal. Dengan instrumen ini, para dosen peneliti diminta untuk menilai proposal mereka secara mandiri berdasarkan indikator penilaian yang digunakan oleh reviewer. Hasilnya cukup menggembirakan, para pengusul menjadi lebih reflektif dan mampu mengenali sendiri kekuatan maupun kelemahan proposal mereka.
Sebagian proposal juga dipresentasikan langsung oleh pengusul, membuka ruang diskusi yang konstruktif. Proses ini memungkinkan para peneliti untuk saling belajar, tidak hanya dari masukan reviewer, tetapi juga dari pertanyaan dan komentar rekan sejawat. Saya melihat inilah bentuk ideal dari proses penjaminan mutu riset yang edukatif, akuntabel, dan transparan.
Menindaklanjuti proses review ini, Wakil Direktur dan LPPM PKTJ memberikan kesempatan kepada para pengusul untuk memperbaiki proposal mereka dalam waktu dua minggu. Kebijakan ini bukan sekadar memberi ruang perbaikan teknis, tetapi juga mencerminkan semangat pembinaan yang kuat terhadap budaya riset di lingkungan vokasi.
Sebagai seorang dosen teknik yang juga aktif membina penulisan artikel ilmiah, saya menyambut baik praktik seperti ini. Riset vokasi perlu dikuatkan dengan proses pendampingan yang memanusiakan para peneliti, mendorong mereka berkembang tanpa menghakimi. Semoga langkah-langkah seperti ini dapat menjadi praktik baik yang ditiru oleh institusi pendidikan vokasi lainnya di Indonesia.