Dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH), pengendalian tekanan air serta pencegahan kavitasi menjadi aspek krusial untuk menjaga efisiensi dan keandalan operasional. Salah satu area penting yang menjadi fokus perhatian adalah sistem tekanan di sekitar turbin, mulai dari pipa pesat (penstock) hingga saluran pembuangan akhir.

Secara umum, terdapat empat titik tekanan utama yang dipantau secara berkala. Titik pertama adalah tekanan pada pipa penstok, yakni di titik masuk menuju turbin. Berdasarkan pengukuran, tekanan di titik ini berkisar pada angka 18 hingga 18,5 bar. Titik ini menjadi parameter awal yang penting karena menandai seberapa besar energi potensial air yang akan dikonversi menjadi energi mekanik di dalam turbin.

Titik kedua adalah tekanan sebelum dan sesudah Main Inlet Valve (MIV). Kedua titik ini harus memiliki keseimbangan tekanan agar tidak terjadi gangguan aliran ataupun masuknya udara ke dalam sistem. Ketidakseimbangan tekanan berpotensi menyebabkan ruang kosong atau gelembung udara (air pockets), yang pada gilirannya dapat menimbulkan kavitasi. Oleh karena itu, keseimbangan antara tekanan sebelum dan sesudah MIV menjadi indikator kestabilan sistem aliran air.

Titik ketiga adalah tekanan di bagian belakang runner atau disebut juga runner floor pressure. Titik ini mengukur tekanan setelah energi kinetik air dipindahkan ke runner turbin. Adapun titik keempat berada di bagian bawah draft tube, yaitu saluran keluaran yang mengarahkan air dari runner ke bak penenang. Tekanan di area ini relatif sama dengan tekanan di saluran keluar turbin, dan juga menjadi perhatian penting dalam evaluasi performa sistem hidraulik.

Kavitasi merupakan salah satu masalah serius dalam sistem turbin hidrolik. Gelembung udara yang terbentuk akibat tekanan rendah dapat menyebabkan kerusakan permanen pada permukaan logam, getaran, hingga penurunan efisiensi sistem. Untuk mengatasi hal ini, PLTMH telah dilengkapi dengan sistem pelepas udara atau air release.

Salah satu alat utama dalam sistem ini adalah pipa udara yang ditempatkan di bak penenang dengan tinggi sekitar 6 meter. Pipa ini berfungsi sebagai pelepas udara ketika terdapat udara yang masuk ke sistem, baik dalam kondisi operasi normal maupun saat perawatan.

Selain itu, terdapat sistem air release tambahan yang dipasang setelah MIV. Alat ini bekerja sebagai pengaman kedua apabila masih terdapat udara yang terbawa hingga ke saluran turbin. Sistem ini dikendalikan oleh katup manual atau otomatis yang memungkinkan pelepasan gelembung udara sebelum menyebabkan kavitasi.

Pipa pelepas udara juga ditempatkan di bagian atas bak penenang, dengan desain khusus yang memungkinkan pelepasan udara secara efisien. Meskipun tidak semua katup dikendalikan secara otomatis melalui sensor, keberadaan katup-katup ini tetap penting sebagai bagian dari sistem keselamatan operasi turbin.

Pengelolaan tekanan dan sistem pengendalian kavitasi merupakan bagian integral dari operasional PLTMH yang aman dan efisien. Pemantauan tekanan di empat titik strategis, keseimbangan aliran air, serta penggunaan sistem air release adalah langkah-langkah yang dirancang untuk memastikan bahwa seluruh proses konversi energi berlangsung optimal tanpa kerusakan mekanis akibat tekanan negatif atau kavitasi. Dengan pemahaman yang baik terhadap aspek-aspek ini, diharapkan performa PLTMH dapat terus terjaga dalam jangka panjang.

@mujisetiyo_

Berapa tekanan kerja turbin di PLTMH Pageruyung ? Yuk simak videonya sampai akhir dan pahami peran tekanan air dalam performa turbin mini hidro ✨ #turbin #pltmh #energibersih #pln #teknikmesin #teknikmesinunimma #teknikotomotifunimma #teknikotomotif #unimma #proditerbaik

♬ original sound – Muji Setiyo – Muji Setiyo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yuk, Ikuti Media Sosial Kami!
Dapatkan informasi terbaru, inspirasi, dan berbagai kegiatan menarik lainnya dengan mengikuti akun resmi kami di media sosial.

 

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak digital ya..