Pump Station merupakan salah satu fasilitas penting dalam sistem produksi panas bumi. Di sinilah air panas atau brine hasil pemisahan dari uap dikelola dan dialirkan kembali ke dalam sistem. Proses ini mungkin terlihat sederhana, namun sebenarnya berperan besar dalam menjaga keberlanjutan operasi pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Air panas ini berasal dari dalam bumi dan keluar melalui sumur produksi bersama dengan uap. Ketika sampai di permukaan, campuran fluida tersebut dialirkan ke separator untuk dipisahkan. Uap panas yang telah bersih kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik. Sementara itu, air panas yang tersisa tidak dibiarkan begitu saja, melainkan dialirkan menuju Pump Station.
Di Pump Station, pompa bertekanan tinggi bekerja untuk mengalirkan brine ke sumur reinjeksi. Proses ini penting agar air panas bisa dikembalikan lagi ke reservoir panas bumi. Dengan begitu, siklus panas bumi tetap terjaga dan sumber energi ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Tanpa pompa, air panas bisa menumpuk di sistem, mengganggu operasi, atau bahkan menimbulkan dampak lingkungan.
Lokasi Pump Station biasanya berada dekat dengan area produksi atau wellpad, misalnya di Wellpad 7 yang menjadi salah satu titik sumur produksi utama. Dari area ini, alur kerja berlangsung secara berantai: fluida keluar dari sumur, dipisahkan di separator, uap dialirkan ke turbin, dan brine dipompa melalui Pump Station menuju sumur reinjeksi.
Meski tidak sepopuler turbin atau separator, Pump Station adalah salah satu kunci yang memastikan energi panas bumi dapat dimanfaatkan dengan aman dan efisien. Perannya yang tersembunyi justru menjadi penopang keberlanjutan energi bersih ini, sehingga listrik yang kita nikmati sehari-hari benar-benar lahir dari proses yang terjaga dan ramah lingkungan.
Saksikan videonya di: YouTube | TikTok | Instagram | Facebook
