Suasana ujian semester di Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terlihat berbeda. Dalam beberapa ruangan, para mahasiswa tampak serius menatap layar ponsel mereka, bukan buku atau kertas soal. Namun jangan salah sangka, mereka bukan sedang mencontek, melainkan memang diizinkan menggunakan HP, dengan satu ketentuan wajib dalam mode penerbangan (flight mode).
Kita beri ruang kepercayaan pada mahasiswa. Soal sudah didesain agar menguji pemahaman, bukan hafalan. Jadi, meskipun pakai HP, tetap harus berpikir.
Tangkapan kamera dari salah satu ruang ujian di Kampus 2 UNIMMA menunjukkan para mahasiswa duduk berjajar rapi, HP diletakkan di atas meja, dan tidak ada suara notifikasi yang terdengar. Sebagian membuka file PDF, lainnya menggunakan kalkulator saintifik. Semua akses internet ditutup demi menjaga kejujuran.
Kebijakan ini menjadi angin segar bagi mahasiswa yang terbiasa menyimpan materi secara digital. Dengan flight mode, mereka tetap bisa membuka dokumen atau aplikasi penting, tapi tidak dapat mengakses internet atau menerima pesan.
Di era serba digital, saya mencoba menyeimbangkan antara teknologi, integritas, dan kualitas akademik. Selama digunakan secara jujur, teknologi justru membantu mahasiswa lebih siap menghadapi dunia nyata.