Pada 25 Juni 2025, saya mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman dalam forum akademik bersama para dosen di Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) Tegal. Topik yang kami angkat bukan hal baru, tetapi tetap relevan: bagaimana menyajikan artikel ilmiah untuk jurnal internasional yang bereputasi.
Saya memulai sesi ini dengan satu pengingat penting: menulis artikel ilmiah bukan sekadar memenuhi kewajiban publikasi, tetapi juga cara kita mengembangkan identitas keilmuan. Tulisan kita, jika disusun dengan serius dan penuh dedikasi, seharusnya menyumbang pada pengembangan ilmu pengetahuan dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Artikel yang Baik: Harus Baru, Bermakna, dan Menarik
Dalam berbagai kesempatan, saya selalu menekankan bahwa artikel yang baik memiliki tiga ciri utama:
-
Ada kebaruan — gagasan, metode, pendekatan, atau temuan yang belum pernah dipublikasikan.
-
Ada kontribusi — terhadap ipteks, komunitas, atau kebijakan.
-
Enak dibaca — alur logis, visual yang mendukung, dan bahasa yang terstruktur.
Sayangnya, tidak sedikit penulis yang masih terjebak pada pemikiran bahwa artikel ilmiah hanyalah wadah laporan data. Mereka lupa bahwa sains bukan sekadar kumpulan angka, tapi juga narasi yang harus mengandung logika deduktif dan induktif.
Menghindari Jurnal Predator
Salah satu bagian penting yang saya angkat adalah fenomena jurnal predator. Di tengah tuntutan publikasi yang tinggi, banyak jebakan yang menawarkan publikasi instan tapi mengorbankan integritas ilmiah. Saya mengajak peserta untuk mengenali ciri-ciri jurnal predator dan belajar membedakannya dengan jurnal bereputasi yang terindeks di Scopus, Web of Science, atau minimal terdaftar di Scimago Journal Ranking.
IMRaD Bukan Sekadar Struktur
Kita memang diajarkan struktur IMRaD (Introduction, Methods, Results, and Discussion), tetapi yang terpenting adalah bagaimana setiap bagian menjawab pertanyaan mendasar:
-
Introduction: Mengapa riset ini penting?
-
Methods: Bagaimana riset dilakukan dengan valid?
-
Results: Apa temuan utamanya?
-
Discussion: Apa maknanya? Bagaimana dibandingkan dengan riset sebelumnya?
Tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara kritis, maka artikel kita hanya akan menjadi laporan datar yang miskin makna.
9 Langkah Menuju Artikel Akuntabel
Saya bagikan pula langkah-langkah menyusun artikel ilmiah secara sistematis:
-
Sajikan hasil riset secara visual dan naratif.
-
Interpretasikan dan bandingkan dengan riset terdahulu.
-
Tegaskan kontribusinya terhadap pengembangan ipteks.
-
Tulis metode secara rinci.
-
Susun pendahuluan yang mengantar ke kontribusi.
-
Tulis abstrak yang ringkas dan informatif.
-
Buat judul yang sesuai dan menarik.
-
Cek sitasi dan daftar pustaka.
-
Tulis sesuai pedoman jurnal dan siapkan cover letter.
Semua itu ditutup dengan pesan penting: jangan berhenti pada satu publikasi. Riset harus berlanjut.
Menulis artikel ilmiah adalah tentang menyampaikan pemikiran kreatif secara sistematis, diuji dengan data, dan disampaikan dengan cara yang menyenangkan untuk dibaca. Mari kita kuatkan deduksi untuk menyederhanakan pembuktian, perkuat kontribusi agar riset kita benar-benar berdampak.