Pernahkah Anda atau orang di sekitar Anda mengandalkan cara “tradisional” seperti menggoyang-goyangkan tabung gas elpiji untuk mengecek isinya? Kalau iya, sekarang saatnya beralih ke cara yang lebih akurat dan aman: ditimbang! Sebagai dosen Teknik Mesin UNIMMA, saya ingin berbagi sedikit edukasi sederhana namun penting. Terutama karena elpiji 3 kg adalah bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Kenapa Ditimbang?
Elpiji bukanlah cairan biasa. Ia merupakan gas cair bertekanan yang dikemas dalam tabung logam. Maka, mengecek isi elpiji tidak bisa mengandalkan bunyi, getaran, atau perasaan saat menggoyang tabungnya. Cara paling akurat adalah dengan menghitung berat total tabung dan menguranginya dengan berat kosong tabung (tare weight). Misalnya, tabung kosong memiliki berat (tare) sekitar 5 kg. Maka, saat penuh terisi elpiji 3 kg, berat totalnya seharusnya mendekati 8 kg.
Apa Itu Tare Weight?
Setiap tabung elpiji memiliki angka tare weight yang tercetak di badan tabung, biasanya tertulis seperti “T.5.00” atau sejenisnya. Angka inilah yang menjadi patokan penting saat Anda menimbang tabung untuk mengetahui isi aktual gas di dalamnya.
Contoh:
Jika hasil timbangan menunjukkan 8.02 kg dan tare-nya 5.00 kg, maka isi gas-nya sekitar 3.02 kg — sudah sesuai, bahkan sedikit lebih.
Kenapa Volume Tidak Bisa Diandalkan?
Banyak orang keliru mengira isi elpiji bisa diketahui dari volume atau “isi fisik” dalam tabung. Padahal volume gas bisa berubah-ubah tergantung suhu lingkungan. Saat panas, gas memuai. Saat dingin, ia menyusut. Tapi berat (massa) tetap konstan. Karena itu, metode penimbangan jauh lebih presisi dan tidak terpengaruh cuaca.
Lalu Bagaimana dengan Bekas-Bekas di Dalam Tabung?
Kadang ada perbedaan kecil dalam hasil timbangan, misalnya 8.02 kg atau 7.98 kg. Ini bisa disebabkan oleh:
-
Sisa zat kimia seperti ethyl mercaptan, bahan pemberi bau khas pada elpiji.
-
Kondisi timbangan yang tidak sepenuhnya stabil.
-
Kelembaban atau embun yang menempel di tabung.
Perbedaan kecil ini wajar dan tidak perlu dikhawatirkan selama masih dalam kisaran normal.
@mujisetiyo_