Identifikasi Masalah Penelitian

Disclaimer: Artikel ini merupakan bagian dari Buku “Metodologi Penelitian dan Perancangan Eksperimen”
Sitasi: Muji Setiyo & Budi Waluyo. Metodologi Penelitian dan Perancangan Eksperimen. Unimma Press, 2025.
Dapatkan buku: klik tautan ini


Dalam dunia teknik dan ilmu pengetahuan, banyak kemajuan dimulai dari munculnya masalah ilmiah, yaitu pertanyaan atau masalah yang memerlukan penyelidikan untuk menemukan jawabannya. Masalah ilmiah bukan sekadar hambatan atau tantangan teknis, tetapi juga masalah yang menuntut penjelasan lebih lanjut atau solusi yang lebih baik. Dengan memecahkan masalah ilmiah, kita dapat mengembangkan teknologi baru, memperbaiki cara kerja, dan menciptakan inovasi yang lebih efisien.

Masalah ilmiah biasanya muncul dari observasi atau fenomena yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau apa yang dipahami berdasarkan teori yang sudah ada. Misalnya, dalam bidang teknik mesin, mungkin ada komponen mesin yang gagal berfungsi, meskipun menurut perhitungan seharusnya komponen tersebut bekerja dengan baik. Ketidaksesuaian seperti ini menandakan bahwa ada hal yang belum dipahami sepenuhnya dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Masalah ilmiah yang baik mampu memicu proses pemikiran dan penyelidikan mendalam. Meskipun terlihat sederhana, seringkali masalah ini melibatkan banyak faktor yang rumit. Tujuannya adalah untuk menemukan solusi yang logis, rasional, dan dapat dibuktikan. Dalam bidang keteknikan, solusi ilmiah dapat berupa perbaikan desain, peningkatan proses, atau pengembangan teknologi yang lebih efisien dan handal.

Dengan kata lain, masalah ilmiah adalah sebuah pertanyaan atau permasalahan yang timbul dalam bidang ilmu pengetahuan yang memerlukan penyelidikan dan penyelesaian melalui metode ilmiah. Masalah ilmiah biasanya berasal dari observasi, fenomena, atau ketidaksesuaian antara teori yang ada dengan hasil empiris. Tujuan dari pemecahan masalah ilmiah adalah untuk memperoleh penjelasan atau solusi yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan logis.

Ciri-ciri Masalah Ilmiah

Masalah ilmiah memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dari masalah umum lainnya. Ciri-ciri ini membantu memastikan bahwa masalah tersebut dapat dipecahkan melalui metode ilmiah yang sistematis dan terukur. Berikut adalah ciri-ciri utama dari masalah ilmiah:

  1. Bersifat Objektif dan Faktual
    Suatu masalah dikatakan ilmiah jika didasarkan pada fakta yang dapat diobservasi dan diverifikasi. Dengan kata lain, bahwa masalah tersebut tidak dipengaruhi oleh pandangan subjektif, emosi, atau bias pribadi. Dalam penelitian ilmiah, objektivitas sangat penting untuk menjaga kredibilitas dan validitas hasil penelitian, memastikan bahwa kesimpulan yang diambil benar-benar didasarkan pada bukti yang kuat.
  1. Dapat Diukur atau Diobservasi
    Masalah ilmiah harus terkait dengan fenomena atau peristiwa yang dapat diukur atau diobservasi melalui panca indera atau dengan bantuan alat, serta harus bisa diuji dengan menggunakan data empiris.
  1. Dapat Diuji dengan Metode Ilmiah
    Masalah ilmiah harus dapat diuji atau diselidiki menggunakan metode ilmiah yang sistematis, seperti eksperimen, observasi, atau analisis data.
  1. Spesifik dan Jelas
    Masalah ilmiah harus dirumuskan secara jelas dan spesifik, sehingga dapat difokuskan dan dibatasi pada aspek tertentu dari fenomena yang sedang dipelajari. Masalah yang kabur atau terlalu umum akan sulit diselesaikan secara ilmiah.
  1. Dapat Disusun Hipotesis
    Salah satu ciri penting dari masalah ilmiah adalah bahwa masalah tersebut memungkinkan penyusunan hipotesis, yaitu dugaan sementara yang dapat diuji melalui eksperimen atau observasi.
  1. Berhubungan dengan Teori atau Pengetahuan yang Ada
    Masalah ilmiah biasanya muncul dari ketidaksesuaian atau keterbatasan dalam teori atau pengetahuan yang ada. Oleh karena itu, masalah ini harus dapat dikaitkan dengan literatur atau penelitian sebelumnya untuk memperjelas konteksnya.
  1. Memiliki Nilai Signifikansi
    Masalah ilmiah harus relevan dan penting untuk diteliti, baik untuk pengembangan pengetahuan di bidang tertentu maupun untuk memberikan solusi praktis bagi masyarakat. Penelitian terhadap masalah ini harus memberikan kontribusi ilmiah atau solusi baru.
  1. Memungkinkan Adanya Pembuktian
    Masalah ilmiah harus dapat diuji dengan kemungkinan hasilnya membuktikan benar atau salahnya hipotesis yang diajukan. Jika masalah tidak dapat diverifikasi atau dibuktikan salah, maka itu tidak termasuk masalah ilmiah.

Cara Mendapatkan Masalah Ilmiah

Menemukan masalah ilmiah adalah langkah awal dalam proses penelitian yang penting untuk memastikan bahwa penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan relevan. Berikut adalah cara-cara utama untuk mendapatkan masalah ilmiah:

  1. Studi Pustaka/Literatur
    Studi pustaka adalah proses mempelajari literatur yang sudah ada untuk memahami topik penelitian dan mencari kekosongan atau celah dalam pengetahuan yang ada. Sumber literatur yang sering digunakan meliputi artikel ilmiah dalam jurnal, buku referensi, laporan penelitian, tesis, dan disertasi. Tujuan dari studi pustaka adalah untuk mengidentifikasi hal-hal yang belum terjawab, ketidaksepakatan dalam hasil penelitian, atau bidang baru yang memerlukan eksplorasi lebih lanjut. Beberapa contoh masalah ilmiah yang diperoleh dari studi literatur antara lain:
    • Dalam literatur terbaru tentang material komposit untuk bilah turbin, ditemukan bahwa penelitian sebelumnya belum sepenuhnya menjelaskan mekanisme keausan pada temperatur tinggi. Hal ini dapat menjadi masalah ilmiah yang dapat diteliti lebih lanjut dengan fokus pada peningkatan ketahanan material.
    • Artikel ilmiah tentang efisiensi bahan bakar kendaraan hybrid menunjukkan adanya perbedaan pendapat tentang pengaruh kecepatan rendah terhadap efisiensi energi. Masalah ini dapat menjadi topik penelitian untuk mengeksplorasi faktor-faktor spesifik yang menyebabkan ketidaksepakatan tersebut.
    • Tinjauan literatur mengenai temperatur temperatur interior mobil yang diparkir di bawah sinar matahari langsung, dilaporkan oleh beberapa peneliti dalam jurnal dan prosiding ilmiah bahwa kenaikan temperatur tersebut merusak kompartemen mobil dan membahayakan kesehatan. Ini dapat menjadi ide penelitian untuk menurunkan temperatur kabin.

Contoh 1. Penulisan masalah ilmiah yang diperoleh dari literatur

Kendaraan yang diparkir di bawah terik matahari pada siang hari cenderung mengalami peningkatan temperatur kabin akibat terperangkapnya radiasi matahari, sehingga merusak roda kemudi, jok, dashboard, dan kompartemen interior lainnya (Danca, Vartires and Dogeanu, 2016; Simion, Socaciu and Unguresan, 2016; Al-Zareer, Dincer and Rosen, 2017; Mao, Wang and Li, 2018). Di daerah ekuator, temperatur kendaraan yang diparkir di area terbuka dapat mencapai 68,7 °C (Ahmad and Turi, 2018). Mobil yang diparkir di bawah terik matahari cenderung memiliki kabin berlebih yang menyebabkan ketidaknyamanan termal, meningkatkan beban pendingin udara (AC) dan konsumsi bahan bakar (Vishweshwara, Marhoon and Dhali, 2013; A. Jasni and M Nasir, 2014; Marshall et al., 2019; Krishnamoorthi et al., 2020). Selain itu, temperatur berlebih dalam kabin mobil juga menghasilkan gas beracun dari penguapan material interior, sehingga meningkatkan risiko kesehatan bagi penumpang/hewan peliharaan di dalam kabin (Costa and Grundstein, 2016; Danish EPA, 2017; Barnes et al., 2018; Rath, Senthilkumar and Deep, 2020). Banyak anak dilaporkan meninggal karena sengatan panas dan hipertermia setiap tahun karena ditinggal tanpa pengawasan di dalam mobil yang tertutup dan terparkir dalam waktu lama (Adato et al., 2016; Scozzari et al., 2018; Ho et al., 2020; Siddiqui et al., 2021).
  1. Observasi Langsung
    Observasi langsung merupakan metode pengamatan terhadap fenomena atau proses yang berlangsung di lapangan maupun di laboratorium. Teknik ini memungkinkan identifikasi masalah yang belum terdeteksi sebelumnya atau yang memerlukan penjelasan lebih mendalam. Metode observasi ini menjadi sarana yang efektif dalam mengenali permasalahan yang relevan dengan kondisi nyata. Beberapa contoh masalah ilmiah yang diperoleh dari observasi langsung antara lain:
    • Saat mengamati proses produksi di sebuah pabrik, seorang mahasiswa teknik mesin menemukan bahwa mesin milling sering mengalami overheating saat operasi berkelanjutan. Masalah ini dapat menjadi topik penelitian untuk mencari akar masalah overheating
    • Dalam uji jalan kendaraan listrik, ditemukan bahwa baterai cepat kehilangan daya saat digunakan dalam kondisi cuaca dingin. Observasi ini dapat membuka jalan untuk penelitian tentang pengembangan baterai yang lebih tahan terhadap temperatur rendah.
    • Observasi di jalur produksi mesin CNC menunjukkan adanya variasi kualitas produk yang dihasilkan akibat ketidakstabilan parameter pemotongan. Masalah ini dapat menjadi fokus penelitian untuk mengembangkan metode kontrol kualitas yang lebih baik, dengan tujuan meningkatkan konsistensi dan presisi produk akhir.

Contoh 2. Penulisan masalah ilmiah yang diperoleh dari observasi langsung

Observasi selama bulan Agustus 2024 di PT. XXX menunjukkan bahwa mesin milling sering mengalami overheating ketika dioperasikan secara terus-menerus selama lebih dari 3 jam. Fenomena overheating ini mengakibatkan penurunan efisiensi kerja mesin dan meningkatkan risiko kerusakan komponen akibat paparan temperatur tinggi yang berkepanjangan. Meskipun perusahaan telah mengambil beberapa langkah, seperti pengurangan beban dan perbaikan pada sistem pendingin, tindakan tersebut hanya mampu memperpanjang ketahanan terhadap overheating dari 3 jam menjadi 4 jam. Dalam kondisi ideal, mesin milling seharusnya dapat beroperasi selama 12 jam tanpa henti. Jika masalah ini tidak segera diatasi, overheating yang berulang dapat berdampak negatif pada produktivitas dan memperpendek umur mesin milling. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab dan akar masalah overheating dengan menerapkan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).
  1. Diskusi dengan Pakar
    Diskusi dengan para ahli atau praktisi di bidang terkait dapat memberikan wawasan baru tentang area penelitian yang belum banyak dieksplorasi. Pakar memiliki pengetahuan mendalam tentang masalah-masalah praktis yang dihadapi dalam industri atau teknologi terbaru yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Diskusi dengan pakar dapat dilakukan dengan mendatangi pakar yang dituju atau melalui diskusi dalam forum-forum ilmiah, misalnya seminar ilmiah, seminar hasil penelitian, dll, baik pada level nasional maupun internasional. Beberapa contoh masalah ilmiah yang diperoleh dari diskusi dengan pakar antara lain:
    • Diskusi dengan seorang pakar dalam material teknik mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam pengembangan mesin jet adalah menemukan material yang mampu menahan temperatur tinggi tanpa mengalami deformasi. Masalah ini bisa menjadi fokus penelitian tentang material baru dengan sifat termal yang lebih baik.
    • Dalam percakapan dengan insinyur otomotif, ditemukan bahwa adopsi teknologi self-driving masih menghadapi kendala dalam hal deteksi objek di jalan yang kurang pencahayaan. Hal ini dapat menjadi dasar penelitian untuk meningkatkan kemampuan sensor dalam kendaraan otonom.
    • Diskusi dengan manajer pemeliharaan di industri pembangkit listrik mengungkapkan bahwa sistem pengelolaan operasi turbin sering mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan fluktuasi permintaan energi secara real-time. Ini membuka peluang untuk penelitian tentang pengembangan sistem kontrol turbin yang lebih adaptif dan responsif.

Contoh 3. Penulisan masalah ilmiah yang diperoleh dari diskusi dengan pakar

Pengembangan mesin jet modern menghadapi tantangan yang signifikan dalam hal kinerja material pada temperatur tinggi. Berdasarkan diskusi dengan tiga pakar material teknik dalam konferensi ilmiah “The 3rd Symposium on Advanced Material 2024”, diketahui bahwa tantangan utama yang dihadapi dalam pengembangan mesin jet adalah menemukan material yang mampu menahan temperatur operasi yang ekstrem tanpa mengalami deformasi. Temperatur tinggi yang dihasilkan oleh mesin jet, terutama di bagian turbin dan ruang bakar, dapat menyebabkan deformasi struktural pada material yang digunakan, sehingga berpotensi menurunkan efisiensi mesin, mengurangi masa pakai komponen, dan meningkatkan risiko kegagalan sistem. Meskipun berbagai material logam tahan panas telah dikembangkan, masih ada kebutuhan untuk material baru yang tidak hanya mampu menahan temperatur tinggi tetapi juga memiliki stabilitas mekanis dan ketahanan korosi yang lebih baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan material baru yang memiliki kemampuan lebih baik dalam menahan temperatur ekstrem pada mesin jet tanpa mengalami deformasi, guna meningkatkan kinerja dan ketahanan mesin jet secara keseluruhan.
  1. Evaluasi Kebijakan dan Tren Global
    Perubahan kebijakan, tren ekonomi, teknologi, atau sosial dapat membuka peluang untuk penelitian baru. Mengamati dan memahami tren global memungkinkan untuk merespons kebutuhan yang muncul akibat kebijakan baru atau perubahan dalam industri tertentu. Beberapa contoh masalah ilmiah yang diperoleh dari evaluasi kebijakan dan tren global lain:
    • Perubahan kebijakan pemerintah mengenai energi hijau telah meningkatkan permintaan untuk turbin angin yang lebih efisien. Penelitian tentang peningkatan desain aerodinamis bilah turbin untuk meningkatkan efisiensi energi dapat menjadi masalah yang signifikan.
    • Tren global terhadap pengurangan emisi karbon memicu kebutuhan untuk teknologi bahan bakar alternatif. Penelitian tentang pengembangan mesin berbahan bakar hidrogen yang lebih efisien dapat menjadi topik yang relevan.
    • Kebijakan internasional tentang keberlanjutan dan daur ulang mendorong industri untuk mengurangi limbah produksi. Penelitian tentang optimalisasi proses manufaktur untuk mengurangi penggunaan bahan baku dan mengurangi limbah dapat menjadi topik penting dalam konteks ini.

Contoh 4. Penulisan masalah ilmiah yang diperoleh dari evaluasi kebijakan dan tren global

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat pengembangan sumber energi terbarukan guna mencapai target bauran energi nasional serta menurunkan emisi gas rumah kaca​. Perubahan kebijakan ini secara langsung meningkatkan permintaan terhadap turbin angin untuk memenuhi kebutuhan energi yang lebih bersih. Dengan meningkatnya permintaan ini, muncul tantangan untuk mengembangkan turbin angin yang lebih efisien. Salah satu aspek kunci yang perlu diteliti adalah peningkatan desain aerodinamis bilah turbin yang dapat meningkatkan efisiensi energi yang dihasilkan. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan desain baru bilah turbin angin guna mendukung pencapaian target bauran energi terbarukan yang telah diamanatkan oleh pemerintah.
  1. Identifikasi Masalah Praktis
    Masalah praktis sering kali berasal dari pengalaman langsung di lapangan atau kebutuhan operasional dalam industri. Mengidentifikasi masalah-masalah ini membantu menemukan solusi yang relevan dan aplikatif untuk masalah nyata yang dihadapi oleh industri atau masyarakat. Beberapa contoh masalah ilmiah yang diperoleh dari identifikasi masalah praktis antara lain:
    • Seorang mahasiswa yang sedang magang di perusahaan manufaktur menemukan bahwa penggunaan material tradisional dalam komponen mesin sering mengakibatkan peningkatan biaya perawatan. Masalah ini dapat menjadi fokus penelitian untuk menemukan alternatif material yang lebih ekonomis dan tahan lama.
    • Dalam industri otomotif, ditemukan bahwa sistem transmisi manual di beberapa kendaraan tidak cukup responsif dalam kondisi berkendara ekstrem. Hal ini bisa menjadi fokus penelitian untuk mengembangkan transmisi yang lebih cerdas dan adaptif.
    • Saat magang di perusahaan produksi, seorang mahasiswa mengamati bahwa banyak produk gagal memenuhi standar kualitas karena inkonsistensi dalam proses pengepakan. Penelitian bisa difokuskan pada pengembangan sistem otomatisasi yang meningkatkan konsistensi dan akurasi dalam pengepakan produk.

Contoh 5. Penulisan masalah ilmiah yang diperoleh dari identifikasi masalah praktis

Penggunaan material lokal dalam komponen mesin menyebabkan peningkatan biaya perawatan akibat keausan dan kerusakan yang lebih cepat. Hal ini menjadi tantangan signifikan bagi perusahaan karena biaya perawatan yang tinggi, tidak hanya mengurangi efisiensi operasional, tetapi juga mempengaruhi profitabilitas jangka panjang. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada pencarian material alternatif yang lebih ekonomis dan tahan lama, dengan tujuan untuk mengurangi frekuensi perawatan serta memperpanjang umur pakai komponen mesin. Penelitian ini penting dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya dan kinerja mesin secara keseluruhan, terutama dalam industri yang sangat bergantung pada keandalan mesin untuk operasi berkelanjutan.

Analisis Kelayakan Masalah

Aspek Objektivitas dan Subjektivitas

Setelah memahami ciri-ciri atau karakteristik masalah ilmiah dan mendapatkan masalah ilmiah melalui studi pustaka/literatur, observasi langsung, diskusi dengan pakar, evaluasi kebijakan dan tren global, atau identifikasi masalah praktis, selanjutnya adalah menilai atau menguji apakah masalah yang diperoleh tersebut layak diteliti atau tidak. Penilaian kelayakan ini meliputi objektivitas dan subjektivitas.

Objektivitas artinya masalah tersebut memenuhi kriteria sebagaimana dijelaskan dalam Sub-Bab 4.1, yaitu (1) bersifat objektif dan faktual, (2) dapat diukur atau diobservasi, (3) dapat diuji dengan metode ilmiah, (4) spesifik dan jelas, (5) dapat disusun hipotesis, (6) berhubungan dengan teori atau pengetahuan yang ada, (7) memiliki nilai signifikansi, dan (8) memungkinkan adanya pembuktian.

Sementara itu, subjektivitas melibatkan pertimbangan terhadap ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Meskipun topik penelitian objektif dan relevan, terdapat berbagai aspek subjektivitas yang harus diperhatikan untuk memastikan keberhasilan dalam penyelesaian penelitian tersebut.

  1. Ketersediaan Peralatan dan Sumber Daya
    Beberapa jenis penelitian membutuhkan alat, bahan, atau teknologi tertentu untuk mendukung pengumpulan data yang diperlukan. Ketika peralatan yang dibutuhkan tidak tersedia atau sulit diakses, hal tersebut dapat menjadi kendala yang signifikan dan menghambat pelaksanaan penelitian. Sebagai contoh, penelitian di bidang teknik mesin yang melibatkan pengujian kinerja mesin atau konversi energi sering kali memerlukan akses ke laboratorium khusus serta perangkat pengukuran canggih, seperti sensor dan perangkat lunak simulasi.
  1. Penguasaan Peneliti terhadap Masalah
    Pemahaman yang mendalam terhadap masalah yang akan diteliti merupakan aspek yang sangat penting. Kekurangan dalam penguasaan teori, konsep, atau teknik yang dibutuhkan dapat mengakibatkan hasil penelitian yang kurang valid atau tidak akurat. Oleh karena itu, penguasaan terhadap metode penelitian dan kemampuan dalam menganalisis hasil penelitian menjadi faktor utama yang menentukan kelayakan dan keberhasilan suatu penelitian.
  1. Biaya dan Anggaran
    Biaya penelitian merupakan salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam menilai kelayakan sebuah penelitian. Kebutuhan akan peralatan mahal, bahan khusus, atau perjalanan ke lokasi tertentu dapat meningkatkan besarnya anggaran yang diperlukan. Oleh karena itu, sebelum pelaksanaan penelitian, penting untuk memastikan bahwa dana yang tersedia mencukupi untuk memenuhi seluruh kebutuhan penelitian dari awal hingga akhir. Perencanaan anggaran yang tidak matang dapat meningkatkan risiko terhentinya penelitian di tengah proses.
  1. Ketersediaan Waktu
    Waktu merupakan faktor krusial dalam menilai kelayakan suatu masalah penelitian. Penelitian yang bersifat terlalu kompleks dan membutuhkan waktu yang panjang mungkin kurang sesuai apabila terdapat keterbatasan waktu akibat jadwal akademik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penilaian yang realistis untuk memastikan bahwa penelitian tersebut dapat diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan.
  1. Akses ke Sumber Data
    Ketersediaan dan aksesibilitas data atau sampel yang diperlukan untuk penelitian merupakan aspek yang sangat penting. Ketika data atau informasi yang dibutuhkan sulit diperoleh atau tidak tersedia, hal tersebut dapat menghambat kemajuan proses penelitian. Oleh karena itu, perlu dipastikan adanya akses terhadap data yang relevan, baik yang berasal dari sumber primer seperti eksperimen dan survei, maupun dari sumber sekunder seperti database atau jurnal ilmiah.
  1. Etika Penelitian
    Pertimbangan etika merupakan aspek penting yang tidak dapat diabaikan dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian yang melibatkan partisipasi manusia, hewan dan lingkungan, wajib menyertakan persetujuan komisi etik penelitian dari lembaga etik, untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang etis dan benar, dan menjamin standar etik yang berlaku secara universal. Etika penelitian yang dimaksud mencakup penilaian terhadap pelaksanaan penelitian agar tidak melanggar norma-norma etika, seperti memperoleh persetujuan etik, mendapatkan persetujuan informan, menjaga kerahasiaan data, serta menghindari potensi bahaya terhadap subjek penelitian.

Daftar Periksa Kelayakan Masalah Penelitian

Untuk menganalisis kelayakan suatu masalah penelitian, dapat disusun tabel atau daftar periksa yang mencakup aspek objektivitas dan subjektivitas. Tabel atau daftar periksa tersebut bertujuan untuk mengevaluasi setiap kriteria kelayakan masalah penelitian secara jelas dan sistematis, disertai alasan yang mendukung penilaian. Pendekatan ini memungkinkan penilaian yang menyeluruh terhadap kelayakan masalah penelitian berdasarkan data terukur serta kondisi nyata yang dihadapi. Tabel atau daftar periksa ini dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian kelayakan objektivitas dan bagian kelayakan subjektivitas, sebagaimana disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Contoh struktur tabel penilaian kelayakan masalah penelitian

Daftar Periksa Kelayakan Masalah Penelitian
Identitas Penelitian
Masalah penelitian :  …………………..
Rumusan  masalah :  …………………..
Identitas peneliti :  …………………..
Waktu penelitian :  …………………..
Identitas lainnya :  …………………..
Kriteria Kelayakan Penilaian (Ya/Tidak) Alasan
A.    Aspek Objektivitas
1. Bersifat objektif dan faktual Ya Masalah didasarkan pada data aktual dari hasil pengamatan.
2. Dapat diukur atau diobservasi Ya Parameter dapat diukur dengan sensor dan alat yang tersedia.
3. Dapat diuji dengan metode ilmiah Ya Metodologi pengujian sudah terstandar dan bisa diulang.
4. Spesifik dan jelas Ya Rumusan masalah jelas dan fokus pada aspek teknis tertentu.
5. Dapat disusun hipotesis Ya Hipotesis terkait hubungan variabel dapat dirumuskan.
6. Berhubungan dengan teori yang ada Ya Masalah terkait teori konversi energi yang sudah ada.
7. Memiliki nilai signifikansi Ya Penelitian penting untuk pengembangan teknologi energi.
8. Memungkinkan adanya pembuktian Ya Data empiris memungkinkan verifikasi atau falsifikasi.
B.    Aspek Subjektivitas
1. Ketersediaan peralatan Ya Alat dan teknologi yang diperlukan sudah tersedia.
2. Penguasaan peneliti terhadap masalah Ya Peneliti memiliki keahlian dan pengalaman yang relevan.
3. Biaya yang diperlukan Tidak Anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk keseluruhan penelitian.
4. Waktu yang dibutuhkan Ya Penelitian dapat diselesaikan sesuai jadwal yang ditentukan.
5. Akses ke sumber data Ya Data dari eksperimen dapat diakses dengan mudah.
6. Pertimbangan etika Ya Penelitian tidak melanggar prinsip-prinsip etika ilmiah.

Penggunaan tabel atau daftar periksa dalam analisis kelayakan masalah penelitian memberikan sejumlah manfaat signifikan. Pertama, tabel memungkinkan evaluasi kriteria kelayakan secara sistematis, sehingga memudahkan proses pengambilan keputusan terkait penyesuaian atau kelayakan masalah yang diteliti. Selain itu, tabel membantu mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan rencana penelitian, dengan menyoroti aspek-aspek yang sudah kuat serta bagian yang memerlukan perbaikan. Penjelasan yang tersusun dalam tabel juga dapat memberikan dasar yang kuat untuk mendukung atau menolak kelayakan suatu masalah, sehingga proses perencanaan dan penyusunan proposal penelitian menjadi lebih terarah dan terstruktur. Apabila terdapat kriteria dalam tabel atau daftar periksa yang tidak terpenuhi, diperlukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan langkah yang paling tepat. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Analisis dampak kriteria yang tidak terpenuhi
    Evaluasi terhadap dampak kriteria yang tidak terpenuhi sangat penting untuk menilai keberhasilan penelitian secara keseluruhan. Jika ketidaksesuaian tersebut memiliki dampak yang signifikan, diperlukan pertimbangan untuk merevisi rancangan penelitian guna memastikan metodologi yang lebih tepat, atau bahkan mengevaluasi kembali kelayakan masalah yang diteliti. Langkah ini bertujuan untuk menjaga validitas penelitian, memastikan kesesuaian dengan tujuan, dan menghasilkan temuan yang dapat dipercaya. Selain itu, penyesuaian metode dapat membantu meminimalkan risiko munculnya hasil yang tidak valid.
  1. Mencari solusi atau alternatif
    Apabila dalam penilaian kelayakan penelitian terdapat kriteria yang tidak terpenuhi, solusi atau alternatif yang memungkinkan perlu dicari. Sebagai contoh, apabila terdapat kendala berupa keterbatasan peralatan atau teknologi yang diperlukan, metode pengukuran alternatif yang lebih sederhana dapat dieksplorasi, atau dukungan dapat diperoleh melalui kerja sama dengan institusi lain yang memiliki fasilitas yang memadai. Selain itu, solusi juga dapat dilakukan dengan menyesuaikan rancangan penelitian, seperti memodifikasi prosedur eksperimen atau mengadaptasi alat yang tersedia agar dapat memenuhi kebutuhan penelitian.
  1. Revisi atau penyempurnaan masalah penelitian
    Apabila terdapat kriteria yang tidak terpenuhi dan sulit untuk diatasi, masalah penelitian dapat direvisi atau disempurnakan agar lebih realistis dan sesuai dengan kondisi yang ada. Revisi ini dapat mencakup langkah-langkah seperti mempersempit cakupan penelitian sehingga menjadi lebih spesifik dan mudah dikelola, atau menyesuaikan pendekatan metodologis, misalnya dengan mengganti metode pengumpulan data yang kompleks dengan metode yang lebih sederhana dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Fleksibilitas semacam ini penting untuk memastikan penelitian dapat dilaksanakan secara efektif.
  1. Menyusun strategi untuk mengatasi keterbatasan
    Penyusunan strategi untuk mengatasi keterbatasan dalam penelitian merupakan langkah krusial demi keberhasilan penelitian. Strategi tersebut dapat mencakup perencanaan anggaran tambahan, penyediaan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tim, serta menjalin kolaborasi dengan lembaga lain yang memiliki keahlian atau fasilitas yang diperlukan. Selain itu, penetapan prioritas utama dan langkah mitigasi risiko perlu dilakukan agar proses penelitian dapat tetap berlangsung secara efektif meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan.
  1. Transparansi dalam pelaporan penelitian
    Jika terdapat kriteria yang tidak terpenuhi, penting untuk melaporkan keterbatasan penelitian secara transparan dalam laporan atau publikasi. Langkah ini membantu pembaca atau pihak lain memahami kendala yang dihadapi serta dampaknya terhadap hasil penelitian.

Jika keterbatasan atau kendala tertentu membuat suatu aspek penelitian tidak dapat dilaksanakan saat ini, penelitian tersebut dapat dirancang untuk dilakukan di masa mendatang ketika kondisi lebih mendukung. Sebagai contoh, penelitian tentang implementasi teknologi kendaraan listrik di daerah terpencil mungkin terkendala oleh infrastruktur yang belum memadai saat ini, seperti ketiadaan stasiun pengisian daya. Namun, dengan transparansi dalam pelaporan kendala ini, penelitian lanjutan dapat dilakukan di masa depan ketika infrastruktur pendukung telah tersedia.

Contoh Penilaian Kelayakan Penelitian

Daftar Periksa Kelayakan Masalah Penelitian
Identitas Penelitian
Masalah penelitian : Dalam literatur terbaru tentang material komposit untuk bilah turbin, ditemukan bahwa penelitian sebelumnya belum sepenuhnya menjelaskan mekanisme keausan pada temperatur tinggi.
Rumusan masalah : Bagaimana pengaruh komposisi material komposit terhadap mekanisme keausan pada bilah turbin gas pada temperatur tinggi?
Identitas peneliti : …………………..
Waktu penelitian : …………………..
Identitas lainnya : …………………..
Kriteria Kelayakan Penilaian (Ya/Tidak) Alasan
A.    Aspek Objektivitas
1. Bersifat objektif dan faktual Ya Masalah ini bersifat objektif karena didasarkan pada pengukuran mekanisme keausan yang dapat diobservasi secara langsung. Data terkait keausan material dan temperatur operasi dapat diukur secara empiris melalui eksperimen laboratorium, memastikan bahwa penelitian ini bebas dari pengaruh subjektif.
2. Dapat diukur atau diobservasi Ya Mekanisme keausan pada material komposit bilah turbin dapat diukur melalui pengujian fisik dan analisis mikroskopis pada struktur material setelah diuji pada kondisi temperatur tinggi. Data seperti laju keausan, perubahan struktur material, atau penurunan performa material dapat diukur dan diobservasi dengan alat yang sesuai.
3. Dapat diuji dengan metode ilmiah Ya Masalah ini dapat diuji dengan metode ilmiah menggunakan eksperimen terkontrol, seperti simulasi keausan bilah turbin di dalam kondisi temperatur tinggi. Pengujian dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan mesin tribologi atau pengujian siklus termal untuk mempelajari perubahan karakteristik material.
4. Spesifik dan jelas Ya Masalah ini dirumuskan secara spesifik dengan menyebutkan variabel yang ingin dipelajari, yaitu komposisi material komposit dan mekanisme keausan pada temperatur tinggi. Kejelasan ini memungkinkan peneliti untuk fokus pada aspek tertentu dari performa material, sehingga mempermudah desain penelitian yang terarah.
5. Dapat disusun hipotesis Ya Masalah ini memungkinkan penyusunan hipotesis, misalnya: Penggunaan serat keramik dalam material komposit bilah turbin akan mengurangi laju keausan pada temperatur tinggi dibandingkan dengan komposit berbasis serat kaca. Hipotesis ini dapat diuji melalui eksperimen dan analisis data yang terukur.
6. Berhubungan dengan teori yang ada Ya Masalah ini terkait dengan teori material science dan pengetahuan tentang perilaku material pada temperatur tinggi serta sifat-sifat termomekanis komposit. Penelitian ini dapat didasarkan pada literatur sebelumnya yang membahas mekanisme keausan dan karakteristik material dalam aplikasi temperatur tinggi.
7. Memiliki nilai signifikansi Ya Masalah ini memiliki nilai signifikansi karena ketahanan material bilah turbin gas sangat penting untuk efisiensi dan umur operasional turbin. Memahami mekanisme keausan dapat membantu pengembangan material yang lebih tahan lama, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya perawatan.
8. Memungkinkan adanya pembuktian Ya Masalah ini memiliki nilai signifikansi karena ketahanan material bilah turbin gas sangat penting untuk efisiensi dan umur operasional turbin. Memahami mekanisme keausan dapat membantu pengembangan material yang lebih tahan lama, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya perawatan.
B.    Aspek Subjektivitas
1. Ketersediaan peralatan Ya/Tidak ……..
2. Penguasaan peneliti terhadap masalah Ya/Tidak ……..
3. Biaya yang diperlukan Ya/Tidak ……..
4. Waktu yang dibutuhkan Ya/Tidak ……..
5. Akses ke sumber data Ya/Tidak ……..
6. Pertimbangan etika Ya/Tidak ……..

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *