Penyemprotan cairan disinfektan langsung ke tubuh manusia melalui bilik sterilisasi maupun alat semprot sprayer ternyata tidak direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) Indonesia. Melalui akun resmi twitternya, WHO menyampaikan bahwa penyemprotan cairan disinfektan langsung ke tubuh manusia sangat membahayakan apabilamengenai pakaian atau selaput lendir, seperti mulut atau mata.
Informasi tersebut mendorong Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang melalui kolaborasi riset yang dilakukan oleh tiga program studi yakni Mesin Otomotif, Teknik Industri dan Teknik Informatika melakukan penelitian dan beberapa uji coba. Setelah melalui proses dan berbagai tahapan akhirnya ditemukan bilik sterilisasi yang memiliki standard kesehatan sekaligus keamanan. Perangkat ini bekerja dengan tekanan rendah atau Negative Pressure Disinfection Chamber dan mampu bekerja secara maksimal serta mampu menjangkau seluruh bagian tubuh manusia, sehingga seluruh bagian bisa terbebas dan steril dari bakteri peritikel virus termasuk jenis Coronavirus Disease (Covid-19). Demikian disampaikan Dekan FT UM Magelang Yun Arifatul Fatimah.
Ketua Tim Pengembangan Bilik Sterilisasi Dr. Budi Waluyo yang juga Kepala Program Studi (Kaprodi) Mesin Otomotif menambahkan bahwa alat ini telah melalui proses uji coba di Laboratorium Terintegrasi Fakultas Teknik dan melalui tahapan studi pengetahuan ilmiah. Bilik sterilisasi yang dikembangkan dipastikan lebih aman digunakan bagi manusia daripada bilik disinfektan berbasis semprotan cairan. Proses sterilisasi menggunakan bilik ini berlangsung selama 30 detik. Read more….